Batam, Silabuskepri.co.id_Viralnya warga Batam (Ason Sopian) yang jual Handphone rusak seharga 10 ribu agar dapat beli beras 1 Kg beras mendapat respon cepat dari masyarakat Batam hingga pengacara kondang Hotman Paris ikut menyuarakan supaya kondisi keluarga Sopian di bantu Pemerintah dan Pengusaha.
Hingga saat ini, bantuan yang datang kepada keluarga Sopian terus berdatangan hingga rumahnya penuh dengan sembako.
Namun, dibalik viralnya kondisi Bapak Sopian hingga mendapat banyak bantuan. Salah satu akun Facebook “Lasma Mida Siahaan”
malah mengatakan kondisi keluarga Sopian tidak sepantasnya untuk di perbesar-besarkan. Karna sesuai hasil survey pihaknya, keluarga Sopian masih tergolong sederhana.
“Sayapun turun langsung kesana survey sebagai petugas sosial, hasil survey identitas awal KK dan KTP Batuaji, saat pulkam sekeluarga semua hilang dan balik Batam lagi dengan modal Surat nikah dan Surat pindah. Tapi tidak dilaporkan ke Kelurahan dan Disduk yang saat ini sedang diurus seorang RW dari Pelunggut, status kami survey si Pak Ason bilang itu ulah teman dan sudah kulapor ke reskrim kok, dan HP hanya cerita biasa duduk santai dibengkel ternyata kerjanya sikawan duduk bareng tadi wartawan dan terjadilah semuanya, dan hasil survey tidak begitu memprihatinkanlah masih wajar sebagai warga baru 2 bulan tinggal di Kamboja karena pindah pindah kontrakan. Adalah yang pindah2 kontrakan sampai bisa begitu. Kita berpikir secara logika ajalah dan sayapun tak bisa masukkan DTKS atau BDT Karena tidak ada identitas,” tulis Lasma Mida Siahaan dalam postingan akun Anwar Anas.
Akun FB Lasma Mida Siahaan juga menuding bahwa keluarga Sopian memiliki usaha Tempe dan Catering sehingga tidak benar kelaparan.
“Apakah dengan usaha tempe dan katering kelaparan,” tulisnya.
Diketahui, akun FB Lasma Mida Siahaan mengaku sebagai petugas pencacah keluarga miskin di Kelurahan Sungai Pelunggut Kecamatan Sagulung Batam.
Kepada Silabuskepri, Lasma Mida Siahaan mengatakan, tudingannya itu sesuai fakta survey yang dilakukan pihaknya. Terkait pernyataan bahwa keluarga Sopian memiliki usaha tempe dan catering, dirinya mengatakan bahwa hal itu sesuai fakta dilapangan.
“Kita turun langsung dan bertanya sama keluarga Sopian, saya melihat langsung ibu itu ada usaha tempe dan kantin,” katanya. Jumat (27/4/2020).
Disinggung terkait DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kelurahan Sungai Pelunggut, Lasma Mida Siahaan tidak bisa menunjukkan.
“Data DTKS, kita langsung kirim ke Dinsos pak, dan tidak ada pada saya,” pungkasnya. (P. Sib)