Batam, Silabuskepri.co.id — Kepala Balai Stasiun Meteorologi kelas 1 Batam menjelaskan prakiraan cuaca untuk wilayah Batam, pada bulan Februari 2020 akan mengalami curah hujan terendah sesuai prakiraan dan prediksi cuaca oleh BMKG selama 5 tahun terakhir.
“Berdasarkan prakiraan cuaca, untuk bulan Februari 2020, cuaca hujan di wilayah Batam hanya mencapai 50 sampai 100 mm dari yang biasanya diatas rara-rata 150 mm, dan akan menjadi curah hujan terendah selama 5 tahun terakhir,” ujar Wawan selaku Kepala Balai Stasiun Meteorologi Kelas I Batam dalam konferensi pers di ruangan Marketing Centre BP Batam. Jumat, (7/2/2020).
Wawan mengakui, prediksi cuaca yang dilakukan BMKG tidak semuanya valif akan tetapi prakiraan cuaca itu dilihat dari berbagai pandangan analisis.
“Prediksi dinamika atmosfer, arus angin bergerak kencang dari selatan menuju utara dan ada pertemuan angin di wilayah kepri, sehingga berpotensi terjadi cuaca ekstrim dan menimbulkan curah hujan sedikit. Akan tetapi untuk bulan maret dan april, angin dari selatan dan utara akan menurun sehingga diperkirakan berpotensi musim hujan. Memang BMKG dalam memperkiraan cuaca di kepri tidak semuanya benar dan valif, berhubung prakiraan dan analisis BMKG dari berbagai pandangan, seperti arus angin dan kelembapan cuaca,” ucap Wayan.
Sementara itu. Hajat Widagdo selaku Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam mengatakan sesuai dengan penjelasan BMKG, pihaknya berharap masyarakat Batam memakai air secara hemat untuk menghindari krisis air di bulan februari.
“Mendegar penjelasan BMKG bahwa curah hujan untuk Batam di bulan Februari adalah bulan krisis air hujan. Kita berharap, untuk bulan februari ini, warga Batam hemat memakai air, karna di Batam sendiri, air hujan adalah sumber utama air baku untuk Batam,” kata Hajat. (P. Sib)