Bintan, silabuskepri.co.id- Masalah sampah bukanlah permasalahan yang bisa dibiarkan begitu saja, permasalahan sampah selalu menjadi masalah yang berkesinambungan di setiap kota. Dan Sistem Bank Sampah mungkin salah satu yang tepat. Beberapa daerah di Indonesia, sistem Bank Sampah sudah bisa berjalan dan membawa kebaikan dan kemajuan bagi daerahnya sendiri. Saat ini di Kabupaten Bintan ada beberapa warga yang mulai mengembangkan sistem Bank Sampah, salah satunya adalah Ibu Yanti, Warga Jalan Nusantara Km.20, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur. Dirinya bersama 3 pengurus lainnya, mengurus Unit BSBT Sei Lekop dengan jumlah anggota lebih kurang 22 orang.
” rata-rata anggota Bank Sampah adalah warga sekitar ” ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bintan Hj Deby Apri Sujadi dalam Kunjungannya ke Unit Bank Sampah Sei Lekop, mengatakan bahwa sistem Bank Sampah sangat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Ditambahkannya lagi bahwa pengelolaan sampah kering secara kolektif akan mendorong masyarakat untuk berperan serta dan aktif di dalamnya. Sistem ini juga akan menampung memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah.
” rata-rata saldo Buku Bank Sampah Rp 7.000 sd Rp 10.000/hari untuk setiap anggota, sistem ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Selain membantu ekonomi masyarakat, tentunya akan menyelamatkan lingkungan sekitar ” ujarnya mengapresiasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan Aprizal Bahar saat dihubungi, Rabu pagi (23/8) mengatakan bahwa hingga saat ini di Kabupaten Bintan, sudah tercatat lebih kurang 14 Unit Bank Sampah yang tersebar di seluruh Kecamatan. Sedangkan untuk sampah terpilah di seluruh Bank Sampah Kab Bintan mencapai 135 kg/Minggu.
” untuk mengatasi persoalan sampah, sangat membutuhkan partisipasi masyarakat, dan peranan Bank Sampah akan menumbuhkan kesadaran, sekaligus memberikan tambahan pendapatan ” tutupnya .
(red/hms)