Lingga, silabuskepri.co.id – Kisruh atas keberadaan Dana Keperdulian Terhadap Masyarakat (DKTM) kian menguap. Bukan hanya itu, Sejumlah dana yang dicairkan pemerintah seperti Alokasi Dana Desa (ADD) untuk desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga diduga kuat diselewengkan.
Hal itu disampaikan ketua tim DKTM, Jasmin kepada Independennews.com , Senin (23/10/17) di Dabosingkep mengatakan bahwa dirinya sudah cukup sabar dengan ulah kepala desanya.
” Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) yang semestinya di gunakan untuk pembelian meteran KWH PLN di pakai oleh kepala desa untuk kepentingan pribandinya. Namun kepala desa hingga saat ini tidak mengakuinya, dia tidak mau mengembalikan dana yang sudah dia pakai. ” Ujar Jasmin
Lanjut Jasmin mengatakan bahwa dirinya akan membongkar semua Permasalahan yang saat ini tengah terjadi di desa tanjung irat. Dan apabila saya bongkar, kata Jasmin, banyak yang tersandung dengan hukum, cukup saya sebut satu item saja maka item yang lainnya pasti sudah terikut ikut.
Salah satunya, kata Jasmin menambahkan seperti pembangunan kantor BPD, itu saja sudah cukup jelas, yang mana dana tahap awal tahun 2017 sudah di cairkan, tetapi pembangunannya tak kunjung dikerjakan, lalu dikemanakan dana yang sudah cair itu, ujar JASMIN penuh tanya.
Meskipun Dana sudah cair, bahkan pencairan kedua juga segera akan cair, tetapi pembangunan bangunan BPD dari dana pencairan pertama tak kunjung terlaksana. Bagaimana bisa bangunan diwujudkan jika materialnya juga tidak ada, lalu kemana dana pencairan pertama itu.”ungkap Jasmin
Dia berharap pencairan tahap kedua ini harus diawasi dengan baik, kalau tidak di awasi dengan baik, saya kawatir bangunan BPD tidak terbangun, Dananya akan lesap.
Hal senada disampaikan warga desa tanjung iratbsaat dihubungi awak media ini lewat telepon genggamnya Harudin membenarkan, bahwa pembangunan kantor BPD sampai sekarang belum juga dilakukan. Yang ada hanya tumpukan batu di lokasi lahan yang direncanakan sebagai lahan bangunan BPD.” katanya
Sementara itu, Sekdes Tanjung Irat, Singkep Barat Amren bebetapa waktu lalu mengatakan bahwa pencairan dana tahap pertama hanya mencapai 40 persen dan pencairan tahap kedua 40 persen dan setelah selesai dibangun akan genap 100 persen.
“ini tidak masalah, kita tunggu tahap kedua Cair lalu dilakukan pembangunannya.”ujar Amren
Kata Amren bahwa material untuk pembangunan kontor BPD sudah ada, seperti material besi, batako sudah ribuan biji, sudah lengkap untuk satu bangunan tersebut.
“kendalanya tidak di lakukan pembangunan karena, semennya Habis, cuma kalau untuk atap itu tahap kedua, kalau soal pelaksanaan pembangunan nya di rincian nya boleh bertahap, boleh sekaligus, tapi sampai tutup tahun harus siap,”katanya menampik isu yang dilontarkan Jasmin
Menanggapi hal itu, LSM PEDULI Ardiansyah langsung menelusuri kelokasi lahan pembangunan Bangunan BPD. Hasil yang diperoleh LSM Peduli dilapangan bahwa di lokasi dimana tempat yang di rencanakan pembangunan kantor BPD belum dimulai. Dilokasi lahan hanya ada tumpukan batu yang diperkirakan akan digunakan untuk pondasi bangunan dan tumpukan batako.
Dijelaskan bahwa saat ini ada proyek desa yang mandek. Kata Ardiansyah pihaknya mencoba mencari keterangan berkaitan hal tersebut, namun sayang tidak satu pun yang dapat memberikan penjelasan, karna aparat desa tidak ada di tempat. Tetapi apa yang kami lihat khusus pembangunan kantor bpd belum di kerja kan sama sekali.
Dia menambahkan pihaknya mengkawatirkan anggaran sudah di cairkan dan spj sudah di laporkan namun pekerjaan tidak laksanakan. Kalau ini yang terjadi berarti ada indikasi spj nya fiktip perlu untuk di tindak, sesuai aturan yang ada. Harap pemerintah tegas dalam pengawasan dana desa ini.”tugasnya
(IndependenNews.com)