Menghindari Pertumpahan Darah, Pasukan SDF Perpanjang Amnesti

Seorang pejuang wanita Kurdi (Kiri ) dan militan ISIS (Kanan). Foto: Jinda Ahmed / ARA News

Suriah-Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam sebuah pernyataan memperpanjang tawaran amnesti mereka untuk pejuang ISIS di Raqqa sampai akhir Mei.

“Kepada semua militan yang berafiliasi dengan ISIS dan berbagai kelompok bersenjata di kota Raqqa dan pedesaannya. Pada tanggal 15 Mei 2017, Pasukan Demokrat Suriah mengeluarkan sebuah pengumuman yang memberi perlindungan kepada mereka yang menyerah dengan senjata mereka, apapun posisi dan misinya, untuk menyerah dalam waktu sepuluh hari, “kata SDF.

“Berdasarkan tuntutan orang-orang terhormat dan sebagai tanggapan atas keputusan Dewan Sipil [Raqqa], dan panggilan dari kegiatan masyarakat di provinsi dan pedesaannya, ruang operasi Efrat Murid SDF memutuskan untuk memperpanjang periode sampai akhir ini atau 31 Mei 2017, untuk mencegah pertumpahan darah dan menyelamatkan nyawa, “kata SDF Kurdi.

Menurut SDF yang didukung AS, amnesti ditujukan untuk melindungi kaum sosial di provinsi Raqqa, dengan memberikan perlindungan kepada mereka yang telah dipaksa untuk bergabung dengan jajaran ISIS.

“Kami menggunakan seruan ini untuk mengulangi seruan kami kepada semua orang di provinsi Raqqa dan daerah-daerah yang tidak terbebaskan, untuk tinggal jauh dari markas ISIS karena keselamatan mereka,” ujar SDF

Seperti dilansir ARA News, Nicholas A. Heras, Bacevich Fellow di Center for New American Security (CNAS), mengatakan bahwa SDF lebih memilih untuk menghindari pertarungan perkotaan di kota Raqqa.

“SDF lebih memilih untuk menghindari pertarungan kota yang kejam di Raqqa. Dengan menawarkan amnesti sebelum pertarungan untuk Raqqa dimulai, SDF berusaha mengurangi jumlah pejuang ISIS yang aktif di kota tersebut, yang akan menurunkan kemampuan ISIS untuk mempertahankan semua area kota, “Heras mengatakan kepada ARA News.

“Sebisa mungkin, SDF menginginkan pejuang Suriah setempat yang mungkin telah mendukung ISIS karena alasan material, bukan karena alasan ideologis, untuk keluar dari pertarungan,” pungkasnya.
(red /berita ara)

You might also like