Silabuskepri.co.id, Serdang Bedagai| Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Serdang Bedagai, Drs H Hasful Huznain angkat bicara soal dugaan produksi beras yang tidak layak konsumsi oleh kilang padi milik PT Batik Jaya Sukses (BJS) yang berlokasi di Dusun 4b, Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan.
“Kami siap mendukung Polres Sergai untuk memberantas kilang padi yang memproduksi beras tak layak konsumsi,” ucap Hasful Huznain menyatakan dukungannya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Hasful mengungkapkan, setiap hal yang bersifat mudarat itu haram hukumnya jika di makan. Terlebih jika diketahui bahwa beras itu juga membawa penyakit. Oleh karena itu, dirinya siap mendukung Polres Serdang Bedagai dalam memberantas operasi kilang padi tersebut.
Selain itu, dirinya juga siap untuk dilibatkan dalam pengawasan proses penggilingan dan pengecekan di Kilang Padi di Sergai.
“Kami berharap supaya kita dilibatkan juga bagaimana produksi di Kilang Padi mereka,” harapnya.
Sebelumnya Kapolres Sergai, AKBP Dr. Ali Machfud, berjanji akan segera menindaklanjuti kilang padi di Desa Pematang Sijonam yang telah diberitakan di berbagai media dan telah menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
“Nanti akan kita tindaklanjuti,” tegas Kapolres saat hendak masuk kedalam mobil, Senin, 22 November 2021 lalu.
Sementara sebelumnya Kades Pematang Sijonam, Rusiadi, menyebutkan bahwa pemilik kilang padi yakni Selamet tidak kooporatif dengan masyarakat. Padalah pria yang biasa dipanggil Akhun itu juga tinggal di kota Medan.
Selain itu Kades, Rusiadi juga menyebutkan kalau secara tak sengaja dirinya berjumpa dan makan bersama dengan pemilik PT. Batik Jaya Sukses beberapa hari lalu di salah satu rumah makan di kota Medan.
“Katanya itu dibeli memang beras pecah kulit dibeli dari Makasar, beras itu digiling lagi di kilangnya. Dua malam lalu saya jumpa beliau di Medan,” ucap Rusiadi menirukan ucapan Akhun saat makan bersama di Medan.
Terkait penggilingan padi yang digunakan PT. Batik Jaya Sukses yang mampu menggiling beras pecah yang bewarna kekuning – kuningan menjadi beras bewarna putih, Kades Rusiadi mengaku tidak mengetahui apapun.
Rusiadi juga menolak tawaran awak media saat diminta untuk ikut mendampingi ke dalam kilang padi yang tidak berplang tersebut. Oleh karena itu upaya wartawan yang hendak melakukan konfirmasi ke pemilik kilang padi kembali gagal.
“Security nya gak ada,” ujar salah seorang pria yang berada di pos bagian dalam pagar kilang padi tersebut.(Dina)