Lingga-SilabusKepri.co.id, Acara Pemandian Keris Pusaka Bentan dilaksanakan, Kamis (24/11/16) malam ini di BALAI ADAT INDERA BANGSAWAN Desa Bekapur Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan malam ini.
“Acara Tradisi Adat Melayu Bentan ini merupakan Warisan leluhur dalam Sejarah Kerajaan Melayu Bentan, Napak Tilas Sejarah Dato Laksamana Hangtuah. Memiliki Tradisi warisan adat melayu bentan dengan mengawali sebuah pantun :”Perlihatkan keperkasaan dan pucuk keris juga mampu membuat silahturahmi tali persaudaaraan pucuk keris adalah pucuk yang paling berbahaya pucuk lidah di gunakan mengatakan hal hal yang benar dan tentunya keris manjadi paduan sejarah yang mampu menghalau lanon, menghunuskan keris berarti adalah pertumpahan darah yang terjadi di negeri bentan,namun tentu dalam rangka menjungjung marwah menengakkan tiang kerajaan melayu di negeri bentan dan agama yang hakiki di negeri yang bertuah ini.
Selain Pemandian Kris, juga digelar pameran pusaka kazanah bentan, tradisi warisan adat melayu bentan napak tilas sejarah dato laksamana hangtuah di BALAI ADAT INDERA BANGSAWAN desa bekapur kecamatan teluk bintan kabupaten bintan.
Ketua panitia M ali bin Hasan sebelum melangkah terlebih dahulu kita sebangai orang melayu tak elok kalau tak berpantun,apa guna kain pengekat untuk di pakai orang melayu akan kerja beroleh berkat marilah kita bersatu padu menjungjung tinggi adat melayu.
Lanjut ali ada 4 kampung tua di bintan yakni ;1. kampung Bukit batu , 2. kampung Enau, 3. kampung Bekapur, 4. kampung Bintan buyu.
Keempat desa ini merupakan warisan dato dato terdahulu dan tempat bersejarah di bintan.”ALI mengapresiasi bantuan pemerintah kabupaten bintan dan dinas parwisata bintan yang telah mendukung dan membantu terselenggaranya pameran pusaka kazanah dan mandi kris bersama tokoh pemula adat melayu bentan. Selain itu masyarakat turut berperan membantu terlaksananya acara ini dengan baik, kami mengucapkan ribuan trimakasih yang tak terhingga semoga Allah yang maha pengasih memberikan berkah kepada kita semua.”tuturnya
Pemangku tokoh adat melayu bentan Huzrin Hood Menyampaikan di awali Dengan peresmian gedung balai adat melayu indera bangsawan, sebelumnya manakala masyarakat bintan bertanya tanya apa tujuannya, apa hasilnya kita mengadakan acara budaya adat melayu ini. Acara ini niat kita bersama mengingat para pemula yang telah berjuang untuk negeri yang kita cintai ini.
Maka Bintan ini, kita perkenal dengan seluruh alam, budaya adat melayu dan sejarah pusaka budaya adat melayu. Untuk bermanfaat dan menampakkan hasil bagi kita semua dan kita berbangga hati karena di bintan ini pernah hadir laksamana pinghoo, markopolo, dan banyak penulis sejarah melayu bintan dapat menjadi cagar budaya sejarah bermanfaat untuk kita semua.
“ Lebih jauh Huzrin bangaimana bintan memiliki potensi alam yang indah dan tempat tempat bersejarah, sebelumnya Huzrin menjadi bupati, datang seseorang memberikan sebuah tongkat komando seperti yang di penggang alm bung karno, orang itu datang mengamanahkan tanpa meminta imbalan selain minum air teh lalu memberikan tongkat komando itu, tanpa memberitahukan identitasnya. Sejarah itu telah di teliti profesor dari negeri tetangga malaysia bahwa tongkat itulah sebangai sejarah melayu bentan.
Oleh karena itu pemkab bintan mencanangkan desa ini menjadi cagar budaya adat melayu dan diharapkan nantinya akan ada perdanya, sebangai contoh adat melayu mampuni, ia mengharap bersama sama menjaga kedamaian bintan ini, jayalah bintan,”Harapnya
Sementara itu, Wakil Bupati Bintan DRS H Dalmasri Syam MM, mengisahkan pengalamanya tempo dulu di desa bekapur bintan pada tahun 2002 hingga 2005. “saya waktu itu menjabat wakil rakyat, pernah berpidato disebuah mesjid di desa bekapur, pada waktu itu masih berdinding papan.
Menurutnya desa bekapur perlu dan wajid kita jaga dan kita lestarikan. Kita semua sudah melihat dan menyaksikan pembangunan balai adat indera bangsawan dan gedung kota kara. Berkat perjuangan dari dewan komisi 2 DPRD propinsi kepulauan riau pada waktu itu bersama tim banggar yang menyetujui pembangunan gedung kota kara yang sekarang ini, jelas kita lihat berdiri kokoh.
“Bintan sebagai tujuan obyek wisata mancanegara maupun domestik perlu di jaga kelestarian alamnya serta sejumlah tempat tempat bersejarah peninggalan para pendahulu kita. Menurut data propinsi kepulauan riau memiliki tingkat kunjungan wisata ke 3 indonesia setelah bali dan jakarta. Untuk itu, marilah kita bersama sama menyunguhkan adat melayu bentan bersama dinas pariwisata kepada tamu kita, baik domestik dan luar negeri, disetiap sudut maupun dikawasan wisata lagoi dan trikora. Daerah ini dalam waktu dekat pembangunan hotel akan terus ditambah, setidaknya ada 10 hotel berbintang lima.”Ujar Dalmasri
Lanjutnya, pusat pemerintahan berada di bintan buyu, dengan kehadirin pusat pemerintahan yang ada di bintan buyu punya dampak positif terhadap masyarakat di sekeling desa bekapur, bupati dan wakil bupati dan jajarannya sedang membuat program pembangunan 1000 unit rumah bagi pegawai dan masyarakat dengan harapan daerah ini secepatnya berkembang, dan pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati masyarakat.
“Adat, budaya, tradisi dan ramah tamah modal dan kekutan kita mengundang touris touris untuk berkunjung ke bintan. Marilah kita jaga bersama sama, atas nama pemerintah kabupaten bintan memberi dukungan dalam rangka pengembangan adat melayu bintan dan di barengi dengan adat, suku suku yang ada di bintan. Wabup berharap marilah kita membangun kabupaten bintan untuk kepentingan kesejahtraan masyarakat bintan yang lebih baik.”Imbuhnya
Turut hadir dalam pemeran kazanah bentan dan mandi keris yakni pemangku adat melayu bintan, H Huzrin Hood, Wakil bupati bintan DRS H Dalmasri syam MM,Pewaris keturunan ke 8 Ismail yakob dari singapore,Tokoh Melayu dari Malaysia,Tokoh Melayu Dari Jakarta, Tokoh muda Bintan Indra Setiawan,Ketua Kerukunan masyarakat kepulauan riau Kolonel Infantri Jamhur Ismail,Komandan Satrad Letkol Irman, Kepala Dinas Pariwisata Luki,Camat teluk bintan Sukri,Tokoh masyarakat Kepri, Tomas Bintan,Tokoh Agama,Tokoh Pemuda,Ketua Hulubalang Norman. (crates,mr)