JAKARTA, SilabusKepri – Presiden Joko Widodo, pada pidato di sidang Paripurna DPR/DPD 2016, membanggakan bebasnya 14 sandera yang diculik kelompok militan bersenjata asal Filipina, Abu Sayyaf.
“Melalui diplomasi menyeluruh dari berbagai jalur, kita berhasil membebaskan 14 WNI yang disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan,” kata Jokowi di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8/2016).
Melalui diplomasi pula, lanjut Jokowi, dua WNI yang disandera di Papua Nugini berhasil dibebaskan.
Hingga akhir Juli 2016, 7.555 kasus WNI di luar negeri berhasil diselesaikan, sebagian besar dari jumlah tersebut adalah TKI.
“Pada kurun waktu yang sama, tidak kurang dari 23.651 TKI difasilitasi pemulangannya melalui berbagai cara,” ucap Jokowi.
Sebenarnya saat ini masih ada 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf yang belumdibebaskan. Namun dalam pidatonya, Jokowi tidak menyinggung soal 10 WNI itu. Pemerintah sendiri mengaku masih berupaya membebaskan 10 WNI tersebut.
Sebelumnya, sebanyak 10 WNI yang bekerja saebagai anak buah kapal (ABK) Kapal Brahma 12 yang disandera sejak 26 Maret 2016 dibebaskan pada 5 Mei 2016. Tak lama, empat ABK kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi, yang ditahan sejak 15 Maret dibebaskan pada 10 Mei.
Kapal-kapal itu dipepet dan dibajak pelaku di perairan perbatasan Malaysia-Indonesia-Filipina. Pelaku penyandera disebut dari kelompok Abu Sayyaf.
Setelah dua penyanderaan itu, berturut-turut WNI kembali diculik di perbatasan.
Tujuh anak buah kapal (ABK) WNI lebih dulu disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina Selatan.
Penyanderaan itu terjadi pada Senin (20/6/2016). Selain membajak kapal, penyandera meminta tebusan sebesar Rp 60 miliar.
Lalu, tiga WNI disandera kelompok Abu Sayyaf ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia.
Mereka adalah ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.
Terakhir, seorang WNI kembali disandera. Total 11 WNI masih jadi tahanan kelompok yang oleh Amerika Serikat dikategorikan teroris itu.
Sumber: