Batam- Masyarakat kecamatan sei beduk mengiginkan adanya penambahan sekolah dasar. hal itu terungkap saat reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam masa sidang 2 tahun 2016 ini, selain itu, warga mengharapkan pembangunan jalan dua arah Muka Kuning dan perbaikan jalan longsor di Bukit Kemuning dan warga pulau atau hinterland menginginkan adanya listrik dan pembangunan pelantar.
Suardi Tahirek S.E., Anggota DPRD Batam yang dari Daerah Pilihan (Dapil) kecamatan Sei Beduk, Nongsa, Bulang dan Galang menyatakan, dalam resesnya warga pulau menginginkan adanya penambahan penerangan listrik dan pembangunan pelabuhan serta pelantar.
” Dari reses saya ke rempang Cate, Pulau Cengkui, Pulau Mubud, Sembulang, Pulau Buluh dan Bulang, warga disana meminta Pemko untuk memasukkan atau menambah daya lampu listrik, karena menurut warga setempat lampu listrik disana hanya hidup dari mulai jam 6.00 Wib sampai 10.00 Wib, sedudah itu mereka kembali menggunakan lampu minyak seadanya. Ini semoga menjadi perhatian dari Pemko Batam, jika kita turun kesana kita akan sangat sedih melihat kampung mereka yang serba gelap jika malam hari. Seperti dikutp dari Kejoranews
Menurut Suardi agar Pemko Batam tidak mengeluarkan buget yang besar mereka bisa menggnakan lampu listrik tenaga surya (matahari) seperti yang ada di daerah Padang Sumatera Barat atau Tanjung Balai Karimun.
” Itu lampu tenaga surya, saya rasa tidak terlalu mahal, karena lampu itu tidak memerlukan energi minyak seperti mesin diesel, Pemerintah hanya perlu membangun perangkatnya diawal pembangunan, selanjutnya dalam perwtan biarlah LPM atau kelompok warga setempat yang merawatnya, ” Ujar Suardi menjelaskan.
Suardi menambahkan, dalam membangun infrastruktur lampu itu Pemko bisa menggunakan dana Percepatan Infrasturuktur Kelurahan (PIK).
” Memang dana PIK yang berjumlah Rp 500 juta perkelurahan itu, tidak cukup untuk membangunnya, tetapi saya berharap dana itu ditingkatkan pada tahun anggaran 2017 nanti. Ya minimal seharusnya Rp 1 milyarlah perkelurahan. Di Batam saja tiap tahunnya ratusan milyar untuk pembangunan, masa 1 sampai 2 milyar untuk pulau pemerintah tidak mau mengucurkannya? ya kita berharap masalah penerangan ini dapat segera terlaksana, karena dengan adanya lampu tenaga surya di pulau itu, jalan kampung menjadi terang dan tentu warga akan sangat senang dan mereka terutama anak-anak dapat lebih rajin belajar di malam hari, ” Tambah Suardi.
Selain masalah pokok lampu itu, Suardi juga menyampaikan bahwa warga juga membutuhkan pembangunan dermaga pelabuhan dan juga pelantar dari rumah-kerumah warga, serta transportasi wilayah hinterland.(kejoranews)