Silabuskepri.co.id, Batam — Camat Sagulung Reza Khadapy merasa kecolongan terhadap tindakan penebangan puluhan milik pemko batam di wilayah hukum yang dipimpinnya, pasalnya sewaktu mengadakan kegiatan gotong royong yang dilaksanakan lurah beberapa waktu yang lalu melibatkan Dinas Pertamanan, Dinas Kebersihan, Danramil, Polsek dan seluruh warga RT/RW setempat, hanya sebatas kegiatan Gotong Royong biasa untuk kebersihan lingkungan, dirinya juga mengaku sewaktu disana tidak ada penebangan pohon, Kamis 2 Agustus 2018.
Dijelaskan Reza bahwa dirinya tidak tahu kegiatanb penebangan pohon tersebut, yang dia tau hanya
untuk gotong royong dan pembersihan lingkungan saya pasti mendukung, dimana kebersihan dan gotong royong saya pasti terlibat, pohon tidak ada yang ditebang, sekali lagi tidak ada yang ditebang, kami tidak mengizinkan ditebang, tapi dirapikan dahan, agar tidak menganggu aliran listrik, takut jatuh menimpa orang itu hal biasa,”Jelasnya.
Mendegar adanya penebangan pohon disyalir untuk memperlancar semenisasi lapak kios di atas buffer zone, Reza mengatakan akan melakukan Review, jika melanggar kita akan tegakkan aturan.
“Kita punya undang undang/ perda/perwako yang semuanya memiliki konsekwensi hukum, jika melanggar sudah pasti ditindak, terkait hal ini nanti melalui lurah kami akan melakukan investigasi/klarifikasi dan juga review, jika memang nanti hasilnya ada yang memang melanggar maka kita akan tegakkan aturan. demikian cetusnya kepada Silabuskepri.co.id.
Reza juga memastikan akan menghentikan hal tersebut dan akan mencari siapa pelakunya dan akan meminta pertanggung jawaban untuk diproses sesuai dengan UU.
“Saya hanya bisa pastikan, tidak ada lapak yang akan berdiri atau kios permanen yang akan dibuat, saya hentikan semuanya, saya cari yang bertanggung jawab dan kita proses.” Tegasnya.
Terkait sejumlah uang kesepakatan yang diterima oleh panitia pengelola lapak kios tersebut kepada calon pedagang, Reza menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan izin terkait hal jual beli atau pungutan di tanah milik negara.
“Masalah uang dan lapak saya tidak pernah tahu dan tidak pernah kasih izin”. Tutupnya.
(Pino Siburian/Tim)
Bersambung,..