Silabuskepri.co.id, Batam — Nasib Sekolah Dasar Melati Indah baloi yang di gusur oleh PT.PKP pada hari Rabu (17/9/2018) meninggalkan kisah memilukan bagi siswa siswannya. Pasalnya setelah Bangunan sekolah diratakan dengan tanah, sekitar 50 orang siswa menjadi korban tak bisa mengikuti proses belajar mengajar. Sebagai protes pihak sekolah atas tindakan PT PKP melakukan kegiatan belajar di Gedung DPRD Batam.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan saat mendatangi gedung DPRD Batam menyampaikan pihaknya sudah berusaha menawarkan kepada pihak sekolah untuk mengakomodir muridnya untuk ditempatkan ke sekolah lain untuk sementara, sambil menunggu kesimpulan nantinya. Hanya saja, Kata Arulan pihak sekolah Melati Indah tidak mengizinkan para siswa pindah.
“kita sudah minta muridnya untuk kita pindahkan kepada sekolah lain untuk sementara, tetapi kepala sekolahnya tidak mau,”Ucap Hendri.
Lanjut Hendri, bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin operasional sekolah tersebut, dikarenakan tidak sesuai dengan syarat aturan.
“Kalau masalah Siswa siswinya kita tampung dan akan kita tempatkan di sekolah terdekat, tetapi ada keinginan lain dibalik masalah ini, kita harus paham memahami permasalahan” tutupnya.
Sebelumnya Kepala Sekolah SD Melati Baloi, Leunora kepada media menyampaikan tujuan mereka datang ke gedung DPRD Kota Batam supaya seluruh bapak-bapak dan ibu-ibu bisa melihat bagaimana keadaan anak-anak bisa belajar setelah sekolahan di gusur.
“Sekolah ini sudah berdiri dari Tahun 2003 yang diberikan oleh seorang ibu Watimena, beliau membangun sekolah ini untuk membantu anak pemulung yang tidak mampu sekolah, karena beliau suka melihat anak-anak yang tidak sekolah, beliau mempunyai niat untuk membangun sekolah ini, dan beliau menyerahkan ke saya,” Terang Watimena Kepada awak Media. (P.sib)