Batam, Silabuskepri.co.id — Ratusan pedagang kaki lima (PK5) korban penggusuran pasar induk Jodoh Batam kembali melakukan aksi turun kejalan, Kamis (21/11/19). Aksi protes ini untuk kedua kalinya digelar di kantor Walikota Batam paska penggusuran kios-kios PKL pekan lalu. Para pedagang menuding Pemerintah kota Batam mengabaikan nasib mereka.
Wakil Walikota Batam, Amsakar Ahmad yang turun langsung menemuai para pendemo mengaku bleng atas keluhan para pedagang kaki-lima dan mengatakan dirinya tidak bisa mengambil keputusan.
“Saya harus mendiskusikan masalah ini kembali dengan anggota saya. Saya bleng dan tidak bisa mengambil keputusan hari ini,” kata Amsakar sembari masuk ke kantornya meninggalkan massa.
Merasa tidak mendapat kepastian, dan kecewa ditinggalkan Wakil Walikota Batam. Para massa akhirnya pindah ke kantor DPRD Batam untuk melanjutkan aksinya.
Seperti diketahui, tuntutan awal para pedagang adalah tidak menerima penggusuran yang dilakukan Pemko Batam tanpa solusi yang jelas. Bahkan menurut mereka hasil unjuk rasa beberapa waktu lalu tidak ditepati Pemko Batam.
Sampai berita ini di kirim, para massa terlihat berjalan menuju kantor DPRD Batam.
(Pino Siburian)