Pekerja Migran Indonesia Di Pulangkan

Jakarta – Pekerja migran Indonesia yang berjumlah 158 orang , termasuk yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK), dipulangkan dari beberapa Negara yang berada di kawasan Pasifik yaitu Marshal Islands, Papua Nugini, Solomon Islands, dan Fiji, sampai dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis malam (28/1).

Dari total 158 pekerja yang tiba, sejumlah 35 ABK sempat tertahan selama lima bulan di Majuro, Marshal Island, seusai menyelesaikan kontrak kerjanya di kapal ikan berbendera China.

Mereka tidak bisa segera pulang ke Indonesia disebabkan oleh penerapan kebijakan karantina oleh pemerintah Marshal Islands.Kondisi yang sama juga dialami oleh 29 pekerja migran Indonesia di Fiji, 15 pekerja di Papua Nugini, serta 78 pekerja di Solomon Islands.

Also Read:

Hambat Penyebaran Corona, BP Batam Kembali Terapkan WFH dan WFO

Pada rombongan yang sama, turut dipulangkan jenazah ABK yang meninggal dunia di Fiji akibat kecelakaan kerja di atas kapal berinisial AW.Misi repatriasi ini dilakukan Kemlu berkoordinasi dengan KBRI Manila, KBRI Port Moresby, dan KBRI Suva. Proses kepulangan dilakukan dengan tetap mengedepankan tanggung jawab perusahaan yang mempekerjakan para ABK.

Dalam proses pemulangan para warga negara Indonesia tersebut, pandemi COVID-19, kebijakan penutupan pelabuhan, terbatasnya akses penerbangan dan tersebarnya pekerja migran yang terjebak di berbagai daerah terpencil di Samudera Pasifik, menjadi tantangan utama.Selama pandemi, Kemlu telah memfasilitasi pemulangan sebanyak lebih dari 27.064 ABK, baik ABK kapal niaga maupun kapal ikan yang terdampar di luar negeri akibat kebijakan pembatasan mobilitas di banyak negara.

Also Read:

Dewan Kepri Sepakati Nota Keuangan dan Ranperda APBD TA 2019 untuk ditetapkan Jadi Peraturan Daerah 

Sumber : antara

Also Read:

Wiranto Perbolehkan BPK Audit Anggaran Kementerian Pertahanan soal Alutsista