SilabusKepri.co.id, Bengkulu Selatan | Bupati BS Gusnan Mulyadi SE MM mengimbau masyarakat selalu waspada dengan semua potensi terjadinya kebakaran. Salah satu penyebab kebaran paling banyak dari instalasi listrik dan kompor gas.
Imbauan tersebut disampaikan Bupati saat menyalurkan bantuan masa panik atas peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan salah satu rumah penjaga Masjid At Taqwa di Jalan Padang Gunang, Desa Batu Lambang, Kecamatan Pasar Manna, Sabtu (10/6).
“Kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik. Jadi kami sampaikan kepada masyarakat untuk rumah-yang instalasi atau jaringan listriknya sudah lama, tolong direhab,” imbau Gusnan.
Lebih lanjut, Gusan menyampaikan, risiko tinggi kebakaran akibat korsleting listrik bisa terjadi jika instalasi listrik yang sudah lama dan tidak berstandar nasional Indonesia (SNI), khususnya pada kabel listrik. Jadi harus diperhatikan dan segera diganti agar mencegah terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik.
“Saya rasa kita lebih baik merehab kabel listrik dari pada kita harus kehilangan rumah,” sampainya Gusnan.
Gusnan mengatakan, saat kabel listrik sudah bukan usianya lagi dan bukan SNI, maka akan retak. lalu ada beban dan cepat panas, sehingga menyebabkan korsleting, saat kabel retak dan ada pergerakan dari tikus juga bisa menyebabkan korsleting listrik.
“Nah, yang berbahaya itu beban yang berlebihan. Kabel yang kecil dan beban yang dibutuhkan besar, menempel kulkas, kipas angin dan TV disatu colokan. Itu pasti panas dan panas ini akan membara dan membakar sekelilingnya. Itu penyebab utamanya beban di kabel atau di colokan terlampau berat,” katanya.
Tidak hanya korsleting listrik sebagai salah satu penyebab kebakaran rumah. Gusnan juga mengingatkan untuk memperhatikan kompor gas saat digunakan, yaitu jangan meninggalkan kompor gas yang saat menyala.
“Untuk diperhatikan listrik dan kompor gas, jangan lupa mematikan kompor gas saat tidak digunakan,” pesannya.
Disisi lain, musim kemarau yang masih melanda wilayah Kabupaten Kaur saat ini, potensi kebakaran tentu cukup tinggi. Terkait hal ini, Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur menghimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap api. Sebab lahan dan yang lainnya sangat mudah terbakar disaat
panas sedang terjadi.
“Kita minta warga agar lebih meningkatkan kewaspadaan atau lebih hati-hati dengan yang rawan terbakar,” kata Kepala BPBD Kaur Muljunias ST, Sabtu (10/6/23).
Dikatakannya, ia selalu meminta masyarakat lebih waspada saat berpergian baik dari rumah maupun saat meninggalkan kebun. Agar terhindar dari kebakaran, maka pastikan tidak ada sumber api yang ditinggalkan apabila melaksanakan rutinitas baik kebun ladang atau lokasi banyak semak kering. Dimana kebakaran hutan biasanya terjadi karena tidak kehati-hatian masyarakat. Seperti sembarangan membuang puntung rokok saat berada di perkebunan. Sehingga Tanpa disadari api yang bersumber dari potong rokok tersebut atau sumber api lainnya membuat kebakaran.
“Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada laporan adanya kebakaran lahan, ini harus benar-benar dijaga jangan sampai hal ini terjadi,” harapnya.
Sementara itu, Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman SIK MIK MSi juga menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat. Khususnya masyarakat yang beraktivitas di kebun. Untuk senantiasa berhati-hati dan waspada. Ia juga mengingatkan agar tidak sesekali sengaja menyulut hutan sehingga menyebabkan kebakaran.
“Ancamannya pelakunya dijerat UU Kehutanan, Pasal 78 Ayat 3 UU 41 Tahun 1999, dengan pidana penjara maksimal 15 tahun denda maksimal Rp 5 miliar,” tandasnya. (ADV/EP)