Silabuskepri.co.id | Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, memaparkan berbagai inovasi unggulan yang telah dikembangkan Pemerintah Kota Batam dalam rangka penilaian Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Republik Indonesia. Pemaparan tersebut disampaikan secara daring melalui Zoom Meeting dari Kantor Wali Kota Batam, Rabu (5/11/2025).
Dalam sambutannya, Amsakar mengungkapkan rasa syukur sekaligus apresiasi karena Kota Batam berhasil masuk sebagai nominator kategori Daerah Perbatasan Terinovatif. Ia menjelaskan bahwa dari sejumlah inovasi yang diajukan, dua program inovatif Pemko Batam berhasil melaju ke tahap nominasi nasional. Pencapaian ini, menurutnya, menjadi bukti nyata bahwa semangat berinovasi di lingkungan pemerintah dan masyarakat Batam terus tumbuh pesat.
“Kami berharap tahun ini Batam dapat mempersembahkan hasil terbaik bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia,” ujar Amsakar optimistis.
Dalam paparannya, Wali Kota menjelaskan bahwa tantangan pembangunan di Batam serupa dengan banyak daerah lain di Indonesia — mulai dari peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian nilai budaya, penguatan daya saing ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan yang baik. Namun, di tengah tantangan tersebut, Batam menunjukkan lompatan signifikan dalam pengembangan inovasi daerah selama empat tahun terakhir.
Data menunjukkan bahwa Indeks Inovasi Daerah Kota Batam meningkat secara konsisten: dari 37,33 pada tahun 2021, menjadi 47,5 pada 2022, naik ke 53,61 pada 2023, dan mencapai 58,18 pada 2024. Untuk penilaian internal tahun 2025, skor inovasi Batam bahkan telah melampaui angka 60 poin.
“Capaian ini membuktikan adanya komitmen dan keseriusan Pemerintah Kota Batam dalam menjadikan inovasi sebagai motor penggerak pembangunan dan pelayanan publik,” jelas Amsakar.
Sebagai bentuk kesungguhan memperkuat ekosistem inovasi, Pemko Batam telah menyusun sejumlah regulasi strategis. Di antaranya Perda Nomor 4 Tahun 2025 tentang RPJMD 2025–2029, Perda Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), serta Perwako Nomor 176 Tahun 2022 tentang Makmal Inovasi Daerah.
“Regulasi ini menjadi fondasi kuat dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif, dan berbasis inovasi,” ujar Amsakar.
Dalam ajang IGA 2025, dua inovasi unggulan Batam menjadi sorotan nasional. Pertama, AKSARA (Aktivitas Kreasi Sains Asik Ramah Anak) — inovasi dari SMP Negeri 3 Batam yang mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis psikologi anak, sehingga mampu meningkatkan capaian Rapor Pendidikan Nasional secara signifikan.
Kedua, POS PBB 2.0, sebuah transformasi sistem pembayaran pajak daerah berbasis QRIS non-tunai, yang terbukti efektif meningkatkan efisiensi layanan dan pendapatan daerah. Kedua inovasi ini mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat untuk mendorong digitalisasi dan pelayanan publik yang lebih baik.
Menutup pemaparannya, Wali Kota Batam menegaskan bahwa inovasi bukan sekadar tren, tetapi fondasi utama dalam membangun pemerintahan yang adaptif, responsif, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Ia berharap momentum IGA 2025 dapat memperkuat semangat inovasi lintas sektor di Batam.
“Melalui IGA 2025 ini, kita ingin menunjukkan bahwa Batam tidak hanya tumbuh sebagai pusat industri dan investasi, tetapi juga sebagai kota yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Semoga prestasi ini menjadi hadiah bagi seluruh masyarakat Batam,” tutupnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Suhar, Kepala BRIDA Efrius, Kepala Bapenda Raja Azmansyah, Kepala Diskominfo Rudi Panjaitan, Kepala Dinas Pendidikan Henri Arulan, serta Kepala SMP Negeri 3 Batam Nyorita.(adv)