Silabuskepri.co.id | Batam – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra, terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Salah satu fokus utama yang tengah digarap adalah program prioritas percepatan pemerataan distribusi air bersih di berbagai wilayah kota.
Untuk mengatasi kendala pasokan air, terutama di kawasan dataran tinggi seperti Batuampar, khususnya Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Amsakar dan Li Claudia telah menyiapkan sejumlah langkah cepat dan terukur.
“Cerita tentang suplai air di wilayah ini masih sering terdengar dari berbagai kanal. Karena itu, saya turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya dan mencari solusi bersama,” ujar Amsakar.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan salah satu dari 15 program prioritas Pemerintah Kota Batam, yakni mengoptimalkan pengembangan dan peningkatan pelayanan air bersih agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dari hasil peninjauan lapangan, diketahui bahwa sejumlah tandon air belum mampu mendorong aliran ke wilayah dataran tinggi, sementara aliran ke kawasan rendah berjalan relatif lancar. Kondisi ini menimbulkan ketimpangan suplai air di antara kawasan. Warga berharap adanya pemerataan tekanan air agar seluruh wilayah mendapatkan pelayanan yang layak.
Menanggapi hal tersebut, Amsakar segera menginstruksikan tim teknis BP Batam untuk mengatur ulang sistem tekanan air, sehingga distribusi ke wilayah atas tetap stabil tanpa mengganggu pasokan ke daerah lain. Sebagai langkah cepat, pemerintah telah memasang booster pump untuk memperkuat tekanan air menuju kawasan dataran tinggi.
“Kami tengah mengoptimalkan fungsi Tangki Seribu (Ozon) sebagai penopang utama distribusi air di kawasan Batuampar,” jelasnya.
Pekerjaan teknis tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan November 2025, sehingga masyarakat dapat segera merasakan dampak nyata dari perbaikan sistem tersebut.
Untuk solusi jangka panjang, Amsakar–Li Claudia telah menyiapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru yang akan mulai dikerjakan pada tahun 2026 dan ditargetkan rampung dalam tiga bulan kalender kerja.
“Proses lelang sudah berjalan dan anggaran telah disiapkan. Upaya permanen ini diharapkan menjadi solusi menyeluruh bagi warga yang selama ini terdampak,” ungkap Amsakar.
Ia menambahkan, pembangunan IPA tersebut akan disertai peningkatan kapasitas waduk guna menambah volume air baku, sehingga pelayanan air bersih di Kota Batam dapat berlangsung lebih stabil, merata, dan berkelanjutan.
“Kami berikhtiar semaksimal mungkin agar pembangunan ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, terutama di wilayah dataran tinggi,” tegasnya.
Selain pembangunan IPA, pemerintah juga menyiapkan pembangunan jaringan pipa baru yang menghubungkan waduk utama ke Tangki 1000 (Ozon) dan Tangki Bukit Senyum, dua titik strategis dalam sistem distribusi air kawasan Batuampar dan sekitarnya.
Kedua tangki berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik tersebut dirancang untuk melayani hingga 600 ribu jiwa penduduk. Namun, saat ini kapasitasnya belum dimanfaatkan secara maksimal karena sebagian pasokan air masih dialihkan ke wilayah lain.
“Setelah pemasangan pipa tambahan dan sistem pompa selesai, tangki tersebut akan difungsikan secara optimal agar kebutuhan air bersih di Batu Merah dan Tanjung Sengkuang dapat terpenuhi secara menyeluruh,” kata Amsakar.
Langkah-langkah ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah serius menuntaskan persoalan dasar masyarakat melalui kerja nyata, terukur, dan berorientasi pada hasil.
(Adv)