Silabuskepri.co.id | Demak – Kodim 0716/Demak menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di lapangan Makodim, Jalan Kyai Singkil No.1, Demak, Selasa pagi, 20 Mei 2025. Upacara ini diikuti oleh seluruh personel Kodim dan Koramil jajaran, baik prajurit TNI maupun pegawai negeri sipil.
Danramil 09/Karangtengah, Kapten Inf Suparmin bertindak sebagai inspektur upacara. Sementara itu, komandan upacara diemban oleh Pgs. Danramil 13/Karangawen Kapten Arm Prih Wijiyono, dan perwira upacara dipercayakan kepada Kapten Inf Ahmad Zazuli, Pasi Pers Kodim.
Dalam amanat yang dibacakannya, Kapten Suparmin menyampaikan pesan dari Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid. Dalam pidatonya, Meutya menekankan bahwa kebangkitan nasional saat ini harus dibaca sebagai momentum adaptasi dan kepemimpinan di tengah peradaban global yang bergerak cepat.
“Indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton,” kata Meutya melalui inspektur upacara.
Ia menyebut bahwa 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming telah ditandai oleh berbagai program yang membumi. Di antaranya, Program Makan Bergizi Gratis, layanan kesehatan gratis yang telah menjangkau lebih dari 777 ribu warga, dan pembentukan Danantara Investment Agency.
Pemerintah juga tengah mempercepat pembangunan pusat pelatihan vokasi serta penguatan talenta digital sebagai respons terhadap tantangan era transformasi digital. Salah satu inisiatif yang segera diresmikan adalah AI Centre of Excellence di Papua, hasil kolaborasi antara pemerintah dan industri.
Tak hanya itu, perlindungan sosial juga menjadi perhatian. Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) sebagai upaya konkret membangun ekosistem digital yang sehat bagi generasi muda.
Menutup amanatnya, Meutya mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga semangat kebangkitan nasional seperti akar pohon yang tumbuh perlahan namun kokoh. “Kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama,” ujarnya.
Dengan tema “Kebangkitan untuk Indonesia Maju,” upacara ini menjadi refleksi perjalanan panjang bangsa sekaligus pengingat bahwa kemajuan sejati dibangun dari fondasi kehidupan rakyat yang adil, sejahtera, dan berdaulat.(Dwi Saptono)