Pasar Tradisional Tarutung Jorok dan Berlumpur, Pedangan Kemana Pungutan Retribusi?

Silabuskepri.co.id, Taput | Pasar Tradisional Tarutung Kec. Tarutung, Kab.Tapanuli Utara (Taput) Sabtu (16/12/2023) terpantau becek setelah diguyur hujan. Lumpur dimana-mana, layaknya lumpur dalam sawah.

Akibatnya para pedagang mengeluhkan kondisi tersebut. Sebab situasi seperti ini bukanlah yang pertama terjadi, namun sudah keadaan yang rutin ketika pajak tersebut diguyur hujan.

“Kondiisi ini sudah biasa terjadi kalau pas musim penghujan. Kita terkadang pasrah dengan ini”ujar AL, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional tersebut

Padahal pembayaran retribusi untuk setiap pedagang yang menggelar lapak jualan selalu dimintai petugas sebesar Rp.5000,- dengan estimasi pedagang berjumlah kurang lebih seribu lapak jualan.

Karena itu mereka berpikir, dikemanakan uang retribusi yang dibayarkan oleh para pedagang.? Tetapi kondisi pajak sangat memprihatinkan, setiap diguyur hujan kondisi pasar selalu becek berlumpur, tidak pernah ada pembenahan.

Kondisi tersebut menurut para pedaganng mempengaruhi minat pembeli, yang berakibat berkurangnya pendapatan para pedagang

“Warga yang hendak belanja enggan masuk pasar karena kondisi pasar yang berlumpur, memang hanya sekitar 50-an lapak jualan yang terimbas sekarang. Tetapi hal itu sangat mempengaruhi minat pembeli, sehingga pendapatan kita menuru. Padahal retribusi selalu kita bayarkan, dikemanakan uang itu.? “Sebut pedagang yang lain yang enggan namanya di sebut.
(Maju Simanungkalit)

You might also like