Silabuskepri.co.id, Batam –– Puluhan pedagang kaki lima korban penggusuran pasar induk Jodoh menggelar aksi protes di depan kantor Walikota Batam, Kamis (7/11/2019).
Puluhan pedagang kaki lima ini mendatangi kantor Walikota Batam terkait sikap tidak adil terhadap penggusuran yang dilakukan Pemko Batam beberapa waktu lalu.
Aksi para pedagang kaki lima yang di dominasi emak-emak ini sempat memanas saat emak-emak mencoba memanjat pagar kantor Walikota Batam untuk memaksa masuk ke Areal kantor Walikota Batam.
“Jangan mentang-mentang kami pedagang kaki lima, kalian anggap kami masyarakat jelata. Tolong hargai kami, jangan kalian hanya mementingkan kepentingan pengusaha,” ucap salah satu emak dengan nada keras terdengar dari kerumunan massa.
Namun setelah berhasil menerobos pagar kantor Walikota Batam, usaha pedagang kaki lima juga sia-sia karna Walikota Batam sedang tidak berada di luar kantor.
Adapun tuntutan puluhan pedagang kaki lima yang mengatasnamakan Manifesto dan LSM Gerakan Bersama Rakyat.
1.MENOL AK SEGALA BENTUK PENGGUSURAN SECARA PAKSA.
2.MEMINTA PEMKO BATAM
BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP NASIB KORBAN PENGGUSURAN PASAR INDUK
3.MENUNTUT PEMKO BATAM TRANSPARAN SOAL HIBAH LAHAN 5 HEKTAR BP BATAM DI PASAR INDUK.
4.MEMINTA KPK MENGUSUT PROSES
REVITALISASI PASAR INDUK.
5.MEMINTA DPRD KOTA BATAM BERPIHAK TERHADAP KORBAN PENGGUSURAN DI PASAR INDUK.
6.PENGGUSURAN PAKSA ADALAH
PELANGGARAN HAM BERAT
H1945. UU NO.39 TAHUN 1999
TAHUN 1993) TAHUR 199HUN 2005. RESOL USIPBB NO.77.
7.HANYA ADA SATU KATA. LAWAN!
Saat berita ini dikirim, para pedagang kaki lima masih terlihat duduk menunggu pimpinan Pemko Batam memberikan kepastian terhadap nasib mereka.
(Pino Siburian)