Sebut ‘Demo Mahasiswa Bayaran dan Bodoh’ Haryanto Mengaku Siap Dilaporkan Mahasiswa

Silabuskepri.co.id, Batam — Tulisan status akun Facebook Haryanto yang mengatakan dan menuding demo mahasiswa adalah bodoh dan bayaran akhirnya ditanggapi Frengki Fernando, ketua himpuanan manajemen mahasiswa Ibnu Sina Batam.

Dilansir dari Owntalk.co.id, Frengki Fernando mengatakan pihaknya berencana akan melaporkan Haryanto kepada pihak Kepolisian terkait status dan komentarnya di FB yang mengatakan demo mahasiswa adalah bayaran dan bodoh.

“Kami akan menyelesaikan aksi kami sekali lagi pada hari Senin mendatang, menolak RUU permasyarakatan, setelah itu, kami akan melaporkan yang dimaksud (Haryanto) kepihak kepolisian,” kata Fernando yang didampingi Agus, Presiden Mahasiswa dari Ibnu Sina.

Sementara itu, Haryanto yang ditemui Silabuskepri.co.id di kantor relawan Haji Muhammad Rudi (HMR) di Ruko Pasir Putih Batam Center mengakui status dan komentar dirinya di akun miliknya yang menuding demo mahasiswa bayaran dan bodoh adalah benar tulisannya.

“Itu benar saya yang tulis, dan itu adalah tanggapn saya menilai demo yang dilakukan mahasiswa kemarin,” kata Haryanto kepada Silabuskepri.co.id. Kamis, (26/9/2019).

Saat ditanya terkait niat dan rencana mahasiswa akan melaporkan pernyataan dan komentarnya kepihak Kepolisian. Haryanto mengaku siap secara pribadi.

“Terlepas saya salah, saya siap akan kesalahan saya, apakah melalui rektor, mahasiswa saya siap kapan saja,” kata Haryanto.

Disinggung terkait keberadaan Haryanto selaku Sekretari Dewan Pendidikan Kota Batam berada dikantor Relawan HMR. Haryanto mengaku dirinya adalah relawan HMR. Sementara, informasi yang beredar Haryanto juga sebagai Sekretaris Relawan HMR.

“Belum ada SK sebagai sekretaris Relawan HMR, cuman salah satu pengurus Relawan HMR sementara aj,” tutup Haryanto.

Sebelumnya, pantauan Silabuskepri.co.id di salah-satu status akun medsos facebook Heryanto, yang dikabarkan adalah sebagai Dewan Pendidikan kota Batam.

Dalam postingannya, Haryanto menuliskan aksi mahasiswa tidak jelas dan gagal paham. Haryanto juga menuding ada sponsor aksi tersebut

“DEMO MAHASISWA NGA’ JELAS Produknya, Gagal Paham Mikirnya.
‘TAPI ADA SPONSORNYA,” tulisnya.
Selasa malam sekitar pukul 08:30 wib, (24/9/2019).

Sontak postingan ini mendapat beberapa tanggapan dari akun facebook, Yoni Andra dengan komentar bahwa aksi demo dilindungi UU, dan tuntutan mahasiswa jelas menolak sejumlah pasal KUHP dan membatalkan RUU KPK.

“Menyampaikan aspirasi ditempat umum dilindungi undang-undang bung,jelas tuntutan mahasiswa menolak KUHP dan Membatalkan RUU KPK,” tulis Andra.

Namun, komentar Yoni Andra dijawab Heryanto dengan mengatakan mahasiswa yang demo bodoh.

“Mahasiswa bodoh, dan gagal paham.demo masuk angin, dan ada kasih dana
.hahaha,” tulis Haryanto.

Menuding mahasiswa yang demo bodoh dan bayaran, Akun Facebook Abdullah Yusuf membalas komentar dengan mempertanyakan keberadaan mahasiswa 98 yang berhasil menurunkan Suharto.

“Uda bilang mahasiswa bodoh, Demo tak jelas,demo masuk angin,uda ada dimana demo mahasiswa 98,dan berhasil menurunkan suharto,dan reformasi terjadi, coba narasinya agak intelektual,” tulis Abdullah.

Tulisan Haryanto yang mengatakan mahasiswa yang demo adalah bayaran dan bodoh dinilai tidak tepat dan perlu dipertanggung-jawabkan.

“Setelah yang punya status kasih klarifikasinya, baru saya bawa ketemu sama ketua BEM yang demo di depan gedung DPRD Batam kemarin,” tulis Anwar Anas yang juga salah-satu aktivis kota Batam.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan kota Batam. Sudirman, menyayangkan status FB Haryanto, dirinya mengatakan pernyataan Haryanto adalah pribadi dan tidak berhubungan dengan Dewan Pendidikan Kota Batam.

“Sekiranya itu status benar, maka sungguh disayangkan, dan tidak seharusnya seperti itu. Sekiranya status di fb itu dari saudara Haryanto, itu pribadi Beliau, dan tidak ada kaitannya dengan lembaga Dewan Pendidikan, karena itu pribadi Beliau,” kata Sudirman kepada Silabuskepri.co.id. Rabu, (25/9/2019).

Sudirman mengaku sudah menegur Haryanto dan meminta untuk memberikam klarifikasi dan permohonan maaf atas status tersebut.

“Saya sudah menegur dan minta beliau mengklarifikasi, menghapus, meminta maaf,” tutur Sudirman.

(P. Sib)

You might also like