SilabusKepri.co.id, Bengkulu Selatan | Jalan akses menuju perkebunan Warga sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran transportasi pengangkutan hasil pertanian masyarakat. Keberadan jalan juga sebagai pendorong peningkatan ekonomi di suatu Daerah.
Hal itu mestinya menjadi perhatian para pemangku kebijakan agar menyediakan akses jalan menuju lokasi pertanian masyarakat. Untuk memudahkan masyarakat mengangkut hasil panennya.
Seperti Desa Tanjung Aur 2 Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, membutuhkan akses jalan menuju lokasi pertanian Warga Desa. Akibat tidak adanya akses jalan menuju lokasi pertanian warga sehingga kesulitan untuk mobilisasi hasil pertanian.
Warga Desa Tanjung Aur 2 kepada media ini mengungkapkan harapkan kepada pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Pemerintah Provinsi Bengkulu agar membangun akses jalan ke perkebunan masyarakat.
“Kami warga Desa Tanjung Aur 2 untuk membangun jalan dan perbaikan jembatan gantung agar para petani mudah dalam mengangkut hasil pertanian. Kami sudah lama mengharapkan perbaikan jembatan gantung yang sudah rusak parah, tidak bisa lagi dilalui.”ujar Warga Desa
Lanjutnya, jembatan gantung sudah tidak bisa dilalui Warga Desa Tanjung Aur 2 Kecamatan Pino Raya. Jadi selama ini warga juga sangat kesulitan dalam pengangkutan hasil panen. Karena mengeluarkan hasil panen dari kebun ke Desa harus menggunakan rakit untuk menyeberang sungai.
“Dengan situasi tersebut mereka (Warga) berharap Pemerintah dapat memperhatikan jembatan gantung tersebut, karena jembatan ini akses utama kami ke Daerah perkebunan, Mudah-mudahan Pemerintah dapat memperbaiki jembatan ini dalam waktu dekat, yang jelas kami selaku Warga sangat berharap perbaikan jembatan ini,”kata Warga.
Sementara itu Kepala Desa Tanjung Aur 2 Yadi melalui Kaur Keuangan Desa Tanjung Aur 2 Bigsanudin, mengatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali mengajukan kepada pemerintah agar diperbaiki, namun belum juga ada tanggapan pemerintah kabupaten dan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Kami sudah beberapa kali mengusulkan jembatan ini ke Provinsi, namun hingga saat ini belum juga ada perbaikan. Padahal jalan ini salah satu akses utama Warga Tanjung Aur 2 menuju perkebunan, kita juga berharap selaku Pemerintah Desa agar kiranya Pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten dapat memperhatikan jembatan gantung di Desa kami agar dapat dilalui Warga dan mempermudah Warga dalam mengeluarkan hasil perkebunannya,” harapnya
Kondisi jembatan, tambahnya, rusak parah, kondisi seperti inilah kiranya pemerintah memberikan perhatian. “Saya kasihan kepada warga, mereka harus mengeluarkan hasil perkebunannya dengan menggunakan rakit yang terbuat dari bambu untuk menyeberangi sungai. Yang paling parah dirasakan Warga saat mengeluarkan hasil perkebunannya dengan kondisi sungai sedang meluap maka akan tertunda untuk panen nya.” tutup Bigsanudin. (EP)