Silabuskepri.co.id, Batam — DPC Batam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai Peserta Pemilu 2019 , meragukan Kenetralan KPU Kota Batam sebagai penyelenggara Pemilu.
Demikian disampaikan ERNAWATI, SEKRETARIS DPC PDI PERJUANGAN KOTA BATAM, Miinggu (22/04/2018) di Batam Center, Batam, Kepulauan Riau.
Dikatakan Ernawati bahwa pada Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Partai Politik Peserta Pemilu, yang di selenggarakan KPU dengan kegiatan Pagelaran Seni Budaya pada hari sabtu lalu, tanggal 21 April 2018 di KBC Batam Centre, sudah melanggar aturan partai politik di kota batam.
Dia juga mengatakan , KPU terkesan melakukan pembiaran terhadap kelakuan Partai Nasdem pada saat Pagelaran tersebut, mereka dibiarkan membawa atribut Partai (Bendera Partai), ini jelas dan nyata suatu pelanggaran.
” Ketentuan dalam pagelaran seni tersebut adalah “Tiap Partai Tidak diperkenankan membawa atribut Partai termasuk Bendera Partai, Seharusnya pada saat itu juga KPU bertindak tegas dengan mengambil bendera yang dibawa oleh Tim Penari dari Partai Nasdem.”terangnya.
Sudah ada aturan yang melarang bendera di bawa dalam pegelaran, tapi Faktanya dilapangan KPU melakukan pembiaran, sementara partai-partai lain yang ikut tampil tetap mematuhi ketentuan yang telah disepakati bersama, sesuai hasil kesepatan dalam rapat antara KPU dan Partai-Partai Politik peserta Pemilu.
Dijelaskan Ernawati bahwa, kejadian itu patut dipertanyakan karena tidak ada ketegasan dari KPU menyikapi pelanggaran yang dilakukan Partai Nasdem tersebut.”
lebih jauh , Ernawati menegaskan , PDI Perjuangan akan bersikap tegas dalam mengawasi setiap gerak-gerik KPU Kota Batam dalam melaksanakan penyelenggaraan tahapan pesta demokrasi 2019 di Kota Batam.” cetusnya
Atas kejadian itu, Pihaknya berharap kepada seluruh partai politik peserta pemilu supaya bermain Fair terhadap pelaksanaan Pesta Demokrasi demi tercapainya Pemilu yang bersih dan bermartabat. Secara khusus kepada KPU sebagai penyelenggara dan Panwaslu Kota Batam sebagai pengawas pemilu agar dapat menjunjung tinggi netralitas demi kondusifnya pesta demokrasi 2019 yang akan datang.” tutupnya. (P.sib)