Alat Berjalan Diatas Aspal, Pekerjaan Longsor Ruas Jalan Kantor Bupati Diduga Tidak Sesuai Prosedur

Silabuskepri.co.id | Bengkulu Selatan – Pekerjaan proyek yang sangat besar dengan anggaran yang cukup fantastis banyak kejanggalan yang di temukan, salah satunya pada pemindahan alat besar yang sengaja dijalankan diatas aspal jalan lintas Bengkulu tanpa memikirkan dampak kerusakan jalan yang akan ditimbulkan.

Tidak hanya itu dilangsir dari media kabar 19, beton merupakan material konstruksi yang paling sering dipakai dan diminati karena merupakan bahan dasar yang mudah dibentuk, dibandingkan dengan konstruksi lainnya. Beton berat adalah salah satu jenis beton yang dipakai untuk suatu konstruksi berkebutuhan khusus.

Pembuatan beton campuran dilakukan melalui dua tahap, yaitu melalui Design Mix Formula (DMF) dan Job Mix Formula (JMF) yang mana kedua tahapan ini sngat penting sifatnya, karena ditahapan inilah yang akan menentukan kualitas atau mutu dari beton tersebut

Namun sangat disayangkan pekerjaan penanganan longsor ruas K. BUPATI- JLN. SAMSUL BAHRUN (MANNA) (E-KATALOG) yang dikerjakan CV. AKSA KARYA UTAMA diduga tidak melalui tahapan tersebut. Hal ini terungkap berdasarkan keterangan pengawas PU dan pihak konsultan, bahwasanya memang benar untuk sekmen pekerjaan tahap satu, dua dan tiga, pengecoran Beton ditandatangani.

“Ya, memang diberita acara administrasi JM, saya belum menandatangani nya sampai hari ini,” ungkap Ujang

Lebih rinci Ujang menjelaskan, saat pengecoran hari pertama saya ada dilokasi pekerjaan, namun pada hari kedua saya tidak masuk kerja tetapi pengecoran tetap dilakukan oleh pihak kontraktor. Terkait kelengkapan dokumen berita acara JMF saya tidak bisa komentar karena hal itu sudah diatur orang di atas.

“Saya tidak bisa komentar, silahkan hubungi langsung pihak kontraktor,” ujarnya.

Sementara itu, guna mendapatkan informasi yang berimbang awak media melakukan konfirmasi kepada pihak kontraktor dan konsultan pemgawas. Dedi selaku asisten pelaksana lapangan mengatakan “jangan ribut kita bicarakan baik-baik saja,” kata Dedi, terkesan menutupi dokumen berita acara JMF yang diduga belum ditanda tangani oleh pihak pengawas PU dan Konsultan Pengawas.

Ditempat yang sama Konsultan Pengawas saat diwawancarai awak media mengatakan, memang betul berita acara JMF sampai saat ini belum ada dari pihak kontraktor menemui saya, untuk minta tanda tanggan saya,” jelas konsultan pengawas.

Sehubungan hal ini awak media ini mencoba menghubungi pihak-pihak terkait seperti PPK 2.2 dan ketua Team Leader konsultan wilayah Manna namun sangat disayangkan hingga berita ini diterbitkan pihak-pihak terkait diam seribu bahasa. (EP)

You might also like