Silabuskepri.co.id | Taput – Dalam pelaksanaan acara Pemberangkatan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kab.Tapanuli Utara(Taput) JTP–DENS masyarakat Lobu Siregar I dan II menginginkan adanya Perubahan nyata baik tata kelola Pemerintahan maupun Akhlak dari oknum birokrasi
Parsaoran Siahaan anggota DPRD Taput dari Fraksi Hanura juga putra Lobu siregar yang meprakarsai acara borhat borhat tersebut menyampaikan orasi politik nya bahwa sejak beliau menjadi anggota DPRD di kabupaten Taput selalu menyoroti Kinerja Bupati Nikson Nababan ketika menjabat Bupati Taput sejak 2014–2024
Parsaoran menilai banyak kebijakan dari Nikson Nababan yg tidak pro kepada masyarakat serta sejumlah visi misinya yang gagal total semisal menjadikan Taput lumbung pangan juga lumbung sumber daya manusia
“Sangat miris mendengar Taput menjadi lumbung pangan ,saya lahir di
Lobu Siregar ini dan besar sampai tamat STM..apanya yg lumbung pangan? Untunglah masyarakat Taput cerdas dan pintar mengelola lahan nya kalau kehadiran pemkab Taput untuk pertanian dianggap Nol, hanya beberapa kelompok saja yg menikmati Alsintan” tegas Parsaoran rabu(30/10/2024)
Menurutnya banyak data pembukaan lahan gratis,akan tetapi masyarakat selalu mengeluh dimana traktor gratis. Termasuk distribusi pupuk bersubsidi yang tidak tepat waktu diterima masyarakat.
Ini semua terjadi karena tidak konsisten, kurang perencanaan serta kurang nya pengawasan dari Pemkab Taput.Belum lagi PPL yang jarang berinteraksi dengan petani karena disebabkan Tunjangan Tambahan Penghasilan(TTP) yang selalu datangnya terlambat,juga fasilitas PPL seperti kenderaan roda dua yang tidak optimal dan kurang memadai.
Akibatnya para petani merasa pesimis akan kepedulian Pemerintah, sehingga visi misi yang selalu dilontarkan kepada masyarakat khususnya Petani bisa dinilai gagal rotal,lanjut Parsaoran
Parsaoran juga menyoroti penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja(PPPK) mencapai kurang lebih 3000 yang menjadi beban APBD Taput.
“Saya heran adanya penerimaan P3K tahun 2023 dimana tenaga honorer diterima dan diangkat disekolah sesuai tempatnya honor namun yg lucunya begitu menjadi tenaga P3K justru pindah dengan selembar Nota Tugas kesekolah yg guru agamanya cukup sehingga sekolah asal menjadi kosong guru agama ini juga menimbulkan konflik sesama guru.Akibat hal itu dalam satu sekolah bisa tiga orang guru agama” kata Parsaoran
Juga.penggunaan dana PEN untuk pendidikan sebenarnya sudah cukup besar namun hasil nya tidak optimal,karena lebih banyak hanya pembangunan Gapura, pembangunan joglo,pagar sekolah. Serta pembangunan lampu jalan yang ternyata mubajir, sebab tidak terpelihara yang dananya berasal dari PEN
Untuk itu Parsaoran Siahaan yg telah menjalani periode kedua menyampaikan rasa pedulinya ditempat kelahirannya dsn ingin berbakti agar generasi muda bisa lebih maju baik pendidikan maupun kehidupan.
Oleh karena itu kepada masyarakat Parsoaran mengutarakan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Taput yang tepat membawa perubahan di Bumi Tapanuli Utara ini adalah JTP–DENS.Sebab pasangan tersebut terbentuk dari profesional leadership dibidang masing masing. Yang bisa termanfaatkan bagi kemajuan masyarakat Taput
“Dr.Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat atau JTP mantan Kapolres Taput, kemudian menjadi Anggota DPRD Provinsi Sumut terpilih dua kali, sementara Denni Sihombing berasal dari akademisi ITB, strata 2 dari jepang dan strata 3 dari inggris”ungkap Parsaoran.
Oleh karena itu, Parsoaran mangajak masyarakat Taput untuk memilih Paslon Bupati dan Wakil Bupati JTP–DENS. Sebab pasangan tersebutlah yang bisa membawa perubahan kemajuan Taput.
Terakhir Parsaoran juga mengajak warga Kab.Taput untuk menciptakan Pemilukada damai, ceria tanpa harus saling menjelekkan antara sesama pendukung Paslon namun harus adu program dan gagasan
(Maju Simanungkalit)