Irak-ISIS lakukan sewenang-wenang menahan, memperkosa, menganiaya, menyiksa, dan secara paksa menikahi wanita Arab Sunni dan anak perempuan di daerah di bawah kendali mereka di Irak.
Dikutip dari beritaara, Human Rights Watch telah mewawancarai empat wanita yang mengatakan mereka telah ditahan oleh ISIS selama berbulan bulan pada tahun 2016 lalu.
“Seorang wanita, pejuang ISIS, sepupunya, memaksanya untuk menikah dengannya dan kemudian dia memperkosanya. Dan para pejuang ISIS telah menghancurkan rumahnya sebagai hukuman setelah suaminya melarikan diri dari ISIS dan mencoba memaksa menikahinya.
“Wanita lain mengaku, ia mencoba untuk melarikan diri ke Hawija dengan tiga anak dan sekelompok besar keluarga lain. tertangkap ISIS dan bersama 50 perempuan lain dikumpulkan di sebuah rumah kosong. Lalu Pejuang ISIS memperkosa para wanita setiap hari dihadapan anak anak meraka.”Katanya
“Orang yang sama memperkosa saya setiap hari untuk bulan berikutnya tanpa penutup mata, selalu di depan anak-anak saya. Putri saya menderita cacat mental ehingga dia tidak mengerti apa yang dia lihat, tapi anak saya yang lebih tua menyaksikan itu sering. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, “katanya.
Pada bulan Januari 2017, Hanan mengatakan bahwa ia melarikan diri dengan seluruh keluarganya ke Kirkuk. Dia mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi dengan wanita lain, tapi mendengar dari seorang wanita dari keluarga Haji Ali bahwa ia telah dipaksa menikah pemerkosanya.
“Sedikit yang diketahui tentang pelecehan seksual terhadap perempuan Arab Sunni yang tinggal di bawah kekuasaan ISIS,” kata Lama Fakih, wakil direktur Timur Tengah di Human Rights Watch.
“Perawatan dan rehabilitasi mereka membutuhkan respon multifaset, dengan otoritas memberikan dukungan medis dan psikologi, yang dibutuhkan dan bekerja untuk membasmi stigma kekerasan seksual di masyarakat. Pungkas Hanan (red/aranews)