Acara peresmian ini dipimpin oleh Kepala BP Batam Amsakar Achmad, didampingi Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang, serta Presiden Komisaris Mayapada Healthcare Jonathan Tahir.
Pembangunan MABIH menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekosistem layanan kesehatan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan di luar negeri.
Amsakar Achmad menyatakan apresiasi penuh terhadap dimulainya pembangunan tersebut.
“Kami menyambut baik langkah cepat Mayapada. Setelah KEK ditetapkan pada 2024, kini di 2025 pembangunan sudah dimulai. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden agar Batam berkontribusi signifikan dalam mendorong ekonomi dan menarik investasi,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran rumah sakit berstandar internasional ini akan menjadikan Batam sebagai hub kesehatan internasional, mengurangi arus pasien ke luar negeri, sekaligus menarik pasien asing untuk berobat ke Batam.
Selain itu, Amsakar berharap MABIH dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja bagi tenaga profesional kesehatan, serta meningkatkan daya saing Batam di kancah internasional.
MABIH dibangun di kawasan KEK Sekupang, tepat di samping Taman Wisata Rusa. Kolaborasi ini melibatkan Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals India, dengan desain konsep green hospital oleh HKS Singapore. Rumah sakit ini akan terdiri dari 11 lantai, 1 semi-basement, berkapasitas 250 tempat tidur, dan menelan investasi lebih dari Rp1 triliun. Target penyelesaian ditetapkan pada akhir 2027.
Plt. Sekjen Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit internasional di Batam merupakan bagian dari strategi nasional.
“Setiap tahun hampir dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi kebocoran devisa Rp200 triliun. Kehadiran rumah sakit berstandar internasional di dalam negeri akan menjadi solusi nyata sekaligus berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rizal.
Sementara itu, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare Jonathan Tahir menekankan bahwa pembangunan MABIH bukan sekadar investasi kesehatan, tetapi juga investasi untuk masa depan bangsa.
“Kami percaya masyarakat Indonesia berhak mendapatkan layanan kesehatan berstandar internasional tanpa harus pergi jauh ke luar negeri. Dengan dukungan Apollo Hospitals India, MABIH akan menghadirkan layanan unggulan mulai dari kardiovaskular, onkologi, neurologi, gastrohepatologi, hingga ortopedi,” jelasnya.
MABIH juga akan dilengkapi dengan teknologi medis mutakhir seperti bedah robotik generasi terbaru, terapi sel dan genetik, pencitraan diagnostik presisi, hingga pemantauan jantung berbasis AI, yang dirancang untuk menangani kasus kompleks, termasuk transplantasi organ dan pengobatan kanker.
Dengan kehadiran MABIH, Batam diproyeksikan menjadi destinasi baru wisata kesehatan internasional, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia dalam peta layanan kesehatan global.