Pamekasan Madura- Pencatutan nama pada stadion Pamellegan menjadi buah bibir ditengah masyarakat. Muncul penilaian nama STADION PAMELLENGAN tidak familiar serta sulit diucapkan. Penolakan kian bergulir hingga berbuntut panjang pada aksi dukungan 35.000 tanda tangan guna menolak nama yang dicatut bupati bersama timnya.
Pantauan independennews.com dilapangan, Masyarakat menggelar aksi penggalangan 35000 tanda tangan di areal monomen AREK LANCOR kota pamekasan, Madura jawa timur, Selasa (22/11/2016) mereka menuntut Bupati Pamekasan untuk segera melakukan perobahan nama stadion yang sebelumnya diberi nama Stadion Pamellegan.
“sejumlah elemen masyarakat ikut memberi dukungan dengan membubuhkan tanda tangan pada kain putih yang dibentangkan di lapangan ereal arek Loncor, dukungan tersebut datang dari berbagai elemen masyarakat diantaranya pelajar, Mahasiswa, Aktivis Gerakan, LSM dan sejumlah tokoh Masyarakat termasuk pegawai negeri sipil di jajaran pemkab Pemekasan ikut membubuhkan tandatangan.Selian membuhbuhkan tanda tangan mereka juga memberi opsi Nama STADION itu.
Luthfiadi selaku kordinator lapangan (KORLAP) dalam aksi ini mengatakan dengan tegas, pemberian Nama stadion oleh Bupati bersama pihak terkait, tidak menampung aspirasi masyarakat bahkan sama sekali memikirkan dampak negatifnya.
Menurutnya Dampak pencatutan nama stadion pamellangan ini, bukan saja berdampak pada masyarakat pemekasan, bahkan masyarakat diluar madura ikut kesulitan dalam pengucapan nama stadion tersebut.
“Nama PAMELLENGAN jika salah dalam pengucapan maka akan membawa arti yang berbeda beda pula, oleh karena itu nama stadion pamellengan yang dicatut Bupati, diminta untuk segera ditinjau kembali atau diganti sehingga diterima masyarakat madura.
“kami melihat tidakan bupati sangat tergesa gesa dan tanpa kordinasi serta tanpa persiapan, tiba-tiba bupati dan team nya sudah merevisi nama stadion. dengan menambah dan merobah RATU PAMELINGAN menjadi PAMELLENGAN, apa yang berobah dari nama sebelumnya. Nama baru itu terang saja menyulitkan masyarakat dalam melafalkannya,”Ujar Luhfiadi
Hal senada disampaikan Ketua umum Tretan Mania,KHOIRUL UTAMA mengatakan bahwa pihaknya berharap nama Stadion ini bisa membawa semangat terhadap masyarakat.
“karena ini sebagai tempat ajang olah raga di pamekasan serta masyarakat luar sebaiknya pemberian nama stadion harus yang mudah dilafalkan atau diucapkan serta membawa dorongan semangat bagi masyarakat pemekasan. Diharapkan agar Bupati segera meninjau atau merubah nama stadion tersebut,”ujarnya
Khorul menambahkan memberi nama stadion harus mempunyai makna dan nilai semangat. dia mencontohkan salah satu nama seperti nama glora stadion RONGGO SUKOWATI. Kata Khoirul Masyarakat berharap dalam perubahan nama stadion Bupati pamekasan harus menghadirkan sejumlah pihak baik tokoh sejarawan, para tokoh serta pemuda agar nama yang diresmikan nantinya sesuai harapan bersama.”Harapnya (anton)