Silabuskepri.co.id | Taput – Debat Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabuapaten Tapanuli Utara (Taput) yang dilaksanakan oleh KPU pada Jumat (8/11/2024) diikuti oleh kedua Pasangan Calon (Paslon). Satika Simamora–Sarlandy Hutarabat Paslon nomor 1 sedang Paslon nomor 2 Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat-Denny Sihombing atau akrab dipanggil JTP–DENS.
Pada debat kandidat segmen ke 4, ketika setiap Calon Bupati berhadapan. Terlontar pernyataan Satika Simamora Calon Bupati nomor 1 adanya upaya mencelakai dirinya dan suaminya Nikson Nababan yang mantan Bupati Taput oleh simpatisan dari Paslon JTP–DENS di Kecamatan Pahae Jae.
“Kejadian penyerangan kepada saya dan mantan Bupati serta rombongan tim pada saat pulang kampanye dari Simangumban, Kecamatan Simangumbang Muara Tolang,”sebut Satika Simamora.
Menanggapi pernyataan tersebut JTP calon Bupati Taput menyarankan agar Satika berpikir normatif dan berpikir fakta. JTP mencontohkan ketika dalam perjalanan menuju tempat kampanye sering pendukung Paslon nomor 1 mengancungkan 1 jari sebagai simbol no 1, dan hal itu adalah hal yang logika dan dapat di terima.
Akan tetapi ketika berbicara fakta, berbicara hukum, silahkan aparat hukum yang bekerja. JTP pun yakin akan ke Profesionalan aparat keamanan masih terjaga, karena itu janganlah bermain playing Viktim atau menempatkan diri sebagai orang yang terzolimi.
“Saya biasa berjalan lewat daerah itu biasa ditunjuk 1, bersorak itu biasa. Tapi ketika ini berbicara fakta, berbicara hukum, silahkan aparat hukum yang melakukan. Dan saya mungkin yakin ke profesionalan aparat keamanan sampai saat ini masih terjaga. Jadi jangan bermain playing viktim lah, jangan harus dikasihanilah, kita berpikir ke normatif,” ujar JTP menjawab
Menanggapinya, Satika Simamora membantah tuduhan mereka bermain playing Viktim. Justru tim JTP — DENS disebut ingin menabrak mobil Satika Simamora.
“Jangan saudara mengatakan kami playing viktim, kami yang merasakan. Tim sukses saudara sampai membuat seperti ini palealeahon (Red-berucap kata kasar) saya dimobil waktu saya dari kecamatan Simangunban dan itu semuanya ada videonya. Dan setelah itu tim saudara memotong mobil saya dan mau menabrak mobil saya. Itu semua fakta, karena saya ada dilokasi, dan saya tidak mungkin playing viktim dengan itu,”ujar Satika menerangkan
Sementara Trijan Agustinus Simanungkalit SH, salah seorang Kuasa Hukum Paslon JTP–DENS Sabtu (9/11/2024) menanggapi pernyataan dari Satika berpendapat, agar dalam membuat suatu pernyataan harus didasari bukti bukti baik berupa foto ataupun video.
Sebab keterangan tanpa didasari bukti akan menjadi berita Hoax. Jangan memaksakan keterangan, tetapi buktikan ada upaya mencelakai Satika dengan cara mau menabrakkan mobil yang ditumpangi. Dan seharusnya pihak Tim dari Satika Simamora–Sarlandy Hutabarat buat laporan Polisi. Agar pihak kepolisian bertindak kepada orang atau oknum yang berencana ingin mencelakai Satika.
“Jadi patut kita duga Satika Simamora dalam debat Kandidat sengaja sebar berita hoax,. Kalau ada oknum pendukung JTP–DENS yang ingin mencelakai Satika, harus dibuktikan dengan fakta fakta real. Dan seharusnya mereka buat Laporan Polisi, agar Pihak kepolisian bisa bertindak. Bukan memaksakan keterangan, agar seakan akan mereka dizolimi,” ujar Trijan Agustinus
Terpisah Kasi Humas Polres Taput Aiptu W.Baringbing menyatakan sampai saat ini belum ada laporan dari Tim Paslon Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat terkait adanya oknum yang ingin mencelakai.
“Sampai saat ini belum ada laporan dari Tim Satika–Sarlandy” jawab W.Baringbing.
W.Baringbing juga menyampaikan,ketika ada yang diduga merasa tidak senang silahkan melapor secara resmi kepihak Kepolisian. Untuk itu dihimbau janganlah diseret seret nama polisi demi kepentingan pribadi dan demi kepuasan pribadi. Jangan membangun opini yang memperkeruh situasi, kita ingin Pemilukada Taput ini aman.
(Maju Simanungkalit)