Potret Kemiskinan di Kota Batam

Batam, Silabuskepri.co.id — Ditengah Pemerintah Kota Batam sedang fokus terhadap pembangunan infrastuktur. Namun disisi lain masih terdapat warga yang hidup dalam garis kemiskinan. Tentu pembangunan infrastruktur yang tengah digesa itu tidak akan bernilai jika masyarakatnya masih dalam kesulitan ekonomi.

Seperti halnya warga Sambau, Kecamatan Nongsa Kota Batam yang berprofesi sebagai nelayan harus bertahan hidup dengan keadaan yang serba kekurangan. Bahkan, rumah tempat tinggal mereka terlihat seperti gubuk yang tidak layak untuk di tempati sebagai tempat tinggal.

Meskipun keadaan warga Sembau ini hidup didalam garis kemiskinan, namun pemerintah kota Batam yang setiap tahun menggelontorkan anggaran bagi masyarakat kurang mampu, justru mereka tidak pernah memperoleh bantuan tersebut.

Kepada Media ini warga Sembau Nongsa, Batam mengaku tidak pernah mendapat bantuan apapun dari Pemerintah Kota Batam.

“Saya tak pernah dapat bantuan apapun,” kata Buncutet (55) salah satu warga Dapur Arang (Ulu Lai).Senin (2/3/2020).

Tinggal di rumah yang sungguh menghawatirkan. Buncutet mengaku tinggal seorang diri dan bekerja sebagai nelayan.

“Ya saya sehari hari mencari ikan, kadang dapat 50 ribu kadang ngak ada pak,” katanya dengan muka pasrah.

Pantauan media ini dilokasi, sekitar 6 rumah warga yang berdiri dipinggiran laut Nongsa tersebut terlihat sangat memprihatinkan.

Pemerintah setempat belum bisa dimintai keterangan terkait keadaan warga Dapur Arang. Patut dipertanyakan apakah Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) dan Kehadiran Program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) tepat sasaran di Kecamatan Nongsa. (P. Sib)

You might also like