JAKARTA, SilabusKepri – Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno enggan mempermasalahkan sikap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah dua tahun berturut-turut tak hadir dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen dan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana.
Ia khawatir jika PDI-P mengkritik sikap SBY, maka sejumlah pihak juga akan mengungkit sikap Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang tak pernah hadir di Istana saat HUT kemerdekaan RI pada masa pemerintahan SBY tahun 2004-2014.
“Nanti kita justru balik ditanya kenapa Megawati tak pernah hadir saat 10 tahun SBY,” kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
(Baca: SBY Tak Akan Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana)
Hendrawan meyakini SBY tidak hadir dalam sidang tahunan di Kompleks Parlemen dan upacara HUT RI di Istana karena memiliki alasannya sendiri. Misalnya, karena memiliki kesibukan yang tak bisa ditinggalkan.
Hal yang sama, kata dia, juga terjadi pada Megawati selama 10 tahun SBY berkuasa.
“Kita menghormati pilihan acara masing-masing orang. Orang seperti Pak SBY kesibukannya luar biasa,” ucap dia.
(Baca: Sejak Tak Jabat Presiden, SBY Disebut Selalu Peringati Kemerdekaan di Pacitan)
Wakil Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini meyakini ketidakhadiran SBY bukan karena hubungannya yang tidak harmonis dengan Megawati. Ia pun meminta media tak membenturkan kedua pimpinan negara ini.
“Media senang kalau kami berkelahi gitu ya? Jangan terlalu didramatisir lah,” ucap Hendrawan.
Sumber: