Ada Aksi Tandingan dalam Aksi Gerakan BNB Minta Presiden Tunda Peleburan Pemko Batam dan BP Batam

Batam, Silabuskepri.co.id — Rencana Pemerintah Pusat untuk menjadikan pimpinan Badan Pegusahaan Batam (BP Batam) dirangkap oleh Walikota Batam secara Ex-Officio yang dinilai adalah efek haus kekuasaan. Hal itu mendorong ratusan masyarakat Batam yang tergabung dalam Barisan Batam Nusantara Bersatu mengadakan aksi damai di lapangan Welcome To Batam (WTP) Batam Centre, pada Jumat (21/12/18)

Massa berkumpul di lapangan welcome to Batam dan menyurakan sejumlah tuntutan dan menandatangani isi petisi Piagam Batam yang nantinya akan diserahkan langsung kepada Presiden RI Joko Widodo.

Adapun isi Piagam Batam tersebut adalah :

“Kami Masyarakat/ orang Batam dengan penuh sopan santun serta arif bijaksana menyatakan.

1. Berikan secara nyata dan berkeadilan hak kami masyarakat/orang Batam untuk terlibat dan beroeran aktif dalam mengelola serta membangun Batam yang bijak dan berkeadilan.

2. Kami masyarakat/orang Batam tunduk dan patuh terhadap Konstitusional, NKRI, Pancasila dan UUD 1945. Kami masyarakat/orang Batam menyatakan berikan hak kami masyarakat/orang Batam untuk berperan aktif membangun dan mensejahtrakan Batam yang berkeadilan.”

Dalam orasinya, Zukriansyah selaku komando menyampaikan bahwa pihaknya tidak menolak Walikota Batam merangkap jabatan BP Batam secara Ex-Officio, akan tetap pihaknya meminta Presiden RI menunda hal tersebut, berhubung Indonesia akan menggelar pesta Demokrasi, dan juga hal tersebut disusun dengan jelas tanpa melanggar UU.

“Kita tegaskan, kita tidak menolak. Akan tetapi meminta Presiden RI menunda sampai habis pesta demokrasi (Pilkada 2019), sembari Pemerintah mengkaji ulang dengan jelas tanpa melanggar UU,”Tegas. Jj.

Zukriansyah pun berharap suara mereka sampai kepada Presiden RI, agar bisa membuat suatu keputusan yang baik bagi kota Batam. Hal ini agar isu dualisme dikota Batam tidak menjadi presiden buruk buat kemanujaan dan kenyamanan kota Batam.

“Ini jelas ada sesuatu yang janggal Pak Presiden,! mantan Walikota Batam sebelumnya 10 tahun menjabat tidak ada isu dualisme, kenapa Walikota kami sekarang baru 3 tahun menjabat sudah mau kuasai BP Batam,? dengan membakar isu dualisme perlambat pembagunan kota Batam,” kata Jj kepada Silabuskepri.co.id.

Akan tetapi disaat Jj sedang orasi, ditempat yang sama muncul sekelompok orang yang megatasnamakan solidaritas masyarakat Batam mengadakan aksi yang dinilai kontra dengan membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan Hapuskan UWTO dan mendukung Walikota Batam rangkap jabatan BP Batam secara Ex-Officio.

Ilyas, koordinator sekelompok orang yang mengatasnamakan solidaritas masyarakat batam saat dimintai Silabuskepri.co.id terkait aksi pihaknya yang dinilai mengganggu aksi damai Gerakan Batam Nusantara Bersatu mengatakan bahwa pihaknya secara spontan melakukan aksi tersebut.

“Kita spontan pak, kita disini mendukung Walikota Batam menjabat BP Batam,” pungkasnya.

saat ditanya soal izin aksi dan spontan tapi sudah membawa sejumlah spanduk bertuliskan hapuskan WTO dan dukung Walikota Batam jabat BP Batam, Ilyas mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki izin dan hanya spontanitas.

“Sampai saat ini kami belum ada izin, dan kami hadir disini karna mendegar ada aksi demo penolakan BP Batam dipimpin Walikota Batam, sehingga kami yang mendukung datang keseni,” pungkasnya. (Pino Siburian)

You might also like