Batam, Silabuskepri.co.id — Bawaslu Kota Batam melakukan Pemeriksaan saksi terkait dugaan kampanye yang dilakukan salah seorang Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai NasDem Daerah Pemilihan 3 Kota Batam berinisial K, yang juga melibatkan salah seorang pegawai Apratur Sipil Negara (ASN) Imam Tohari.
Pineop Siburian yang mendapat surat pemanggilan dari Bawaslu Kota Batam, dan ditetapkan sebagai saksi oleh Bawaslu, menghadiri panggilan Bawaslu Batam untuk memberikan kesaksian klarifikasi terkait dugaan kampanye praktis yang melibatkan pegawai ASN Kota Batam.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mangihut Rajagukguk, yang juga didampingi Kordinator Penindakan Bawaslu Kota Batam Bosar Hasibuan, terlihat melontarkan beberapa pertanyaan kepada saksi Pineop Siburian, yang kesemuannya dijawab oleh saksi Pineop Siburian sesuai apa yang diketahuinya.
Koordinator Penindakan Bawaslu Bosar Hasibuan, kepada awak media menyampaikan bahwa untuk mendalami kasus tersebut, Bawaslu masih terus melakukan investigasi dan pengumpulan data terkait kasus tersebut, dan masih akan memanggil beberapa saksi, dan juga pelapor.
“Kita masih akan memanggil beberapa saksi, dan juga pelapor. Dan kita berharap dari pelapor untuk memberi keterangan bahwa kegiatan yang dilaporkan dilakukan dimana, kita juga akan mempertanyakan pihak yang memfasilitasi kegiatan waktu itu”,Jelas Bosar Hasibuan.
Dikatakan Bosar Hasibuan, hanya video tidak cukup jadi bahan untuk melakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut.
”Jika hanya berdasarkan vidio yang beredar kita tidak cukup bukti, bisa saja videonya sudah di edit, bisa saja video nya tidak asli, makanya kita butuh keterangan dari saksi saksi, dan juga mencari tahu siapa yang merekam video tersebut”, terang Bosar Hasibuan kepada awak media.
Sebelumnya, dalam video yang beredar, Iman Tohari lengkap memakai baju Dinas dengan jelas mengenalkan dan menyakinkan ibu-ibu dengan memilih caleg (K). Pasalnya caleg (K) memiliki nilai plus dan juga kepercayaan penguasa Batam, bahkan parahnya. Iman Tohari jelas menyakinkan pilihan berkedok Agama yang dinilai menodai Demokrasi.
“Saya melihat bu, dari sekian calon, mas (K) memiliki nilai plus bu, kalau kepintaran, semua pintar. Tapi nilai plus ini tidak dimiliki calon lain. satu, mas (K) adalah kepercayaan penguasa Batam, mohon maaf yah bu, kalau dicampuri nanti apa,… ternyata ruang itu dingunakan oleh pihak lain itu bu,.. mohon maaf yah bu, orang non muslim ini kalau ada uang 50 ribu itu udah gimana gituh, dan yang jelas tidak mungkin non muslim memilih pemimpin muslim, dia pasti memilih dirinya sendiri dan menguatkan basisnya,” jelasnya dihadapan ibu-ibu dalam isi Video tersebut. (P.Sib)