Bisa Bertahan di Liga Voli Korea, Megawati Kini Torehkan Sejarah Dengan Red Sparks

Megawati Hangestri Pertiwi bersama rekan-rekannya di Daejeon JungKwanJang Red Sparks saat laga menghadapi Gwangju AI Peppers pada Liga Voli Korea, Jumat, 16 Februari 2024

Bola Voli – Di balik kiprah pebola voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, di Liga Voli Korea, ada semangat untuk membuktikan kemampuan diri. Setelah terpilih untuk bermain di Liga Voli Korea 2023-2024, Megawati Hangestri Pertiwi mengungkapkan bahwa dia sempat mendapatkan komentar miring.

Megawati Hangestri Pertiwi adalah salah satu dari tujuh pemain yang dipilih dalam draft pemain asing Asia yang pertama kali dilakukan di Liga Voli Korea. Mega bergabung dengan Daejeon JungKwanJang Red Sparks, yang mencapai urutan ketiga dalam pemilihan.

Sebenarnya, banyak artis Indonesia yang mengikuti “audisi”. Federasi Voli Korea (KOVO) juga mengundang dua pemain putri unggulan timnas, Medi Yoku dan Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi.

Medi Yoku bahkan sempat terpilih dalam draft bersama Mega. Setelah kontraknya dibatalkan klub karena alasan taktik, pemain Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia bergabung dengan GS Caltex Seoul KIXX. Keraguan harus dihadapi oleh Megawati sendiri. KOVO telah memperdebatkan rencananya untuk menyediakan slot khusus untuk pemain asing dari Asia.

Pelatih klub voli Korea yang tidak disebutkan namanya juga skeptis dengan potensi pengaruh pemain dari negara tetangga. Pada Oktober 2023, dia mengatakan kepada XSportNews, “Kecuali beberapa pemain yang diharapkan terpilih di urutan atas, sepertinya tidak ada pemain yang bisa dipilih.”

Pada awalnya, perhatian tertuju pada penampilan Megawati. Walau bagaimanapun, Megatron menjadi pemain berhijab pertama yang berhasil mentas di Liga Voli Korea. Namun, tidak berdampak padanya.

Dalam konferensi pers yang diadakan setelah pertandingan melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders di Daejeon, Korea Selatan, Sabtu (24/2/2024), Megawati mengulanginya. “Di awal banyak yang ragu,” kata Megawati dalam video yang dibagikan oleh Kim Yoo-sol, penerjemahnya di tim Red Sparks, di kanal YouTube Solmangat.

Tapi dari awal interview, aku selalu bilang, aku ingin memberikan hasil terbaik apapun itu. Saya telah mencapai titik ini berkat upaya saya. Sambil terharu, Mega berkata, “Ah ingin menangis, seperti bangga saja. Dengan menjadi bagian penting dari Red Sparks, Megawati mampu unjuk gigi.

Setelah mengalami sedikit penurunan dalam kinerjanya, pemain asal Jember itu kembali bersinar dengan membawa Red Sparks kembali ke posisi tiga besar. Akhir-akhir ini, Red Sparks mengalahkan Pink Spiders, rival favorit mereka, untuk kedua kalinya dalam enam tahun.

Kim Yeon-koung, seorang legenda voli Korea yang juga diidolakan Mega, adalah anggota tim Pink Spiders.

Megawati menyadari alasan dirinya diragukan karena voli putri Indonesia selama ini kurang mendapatkan perhatian. Megawati mengatakan, “Aku dari Indonesia, jarang disorot oleh media, voli putri Indonesia sedikit disorot, jadi ketika saya dipilih, “ah mungkin bisa main di Liga Voli Korea”.

Namun, dia menyatakan, “Tapi dari itu aku punya motivasi, aku akan membuktikan ke kalian semua kalau aku bisa di sini.”

Saya sangat berterima kasih kepada Red Sparks, serta semua orang yang telah memilih saya dan percaya saya untuk bermain di sini. “Dan aku ingin membuktikan yang terbaik sampai akhir musim ini dan pastinya mengukir sejarah,” katanya dengan penuh semangat.

Megawati memiliki peluang untuk berkontribusi pada kesuksesan Red Sparks untuk
untuk mengakhiri stagnasi selama tujuh tahun. Sejak musim 2016-2017, juara Liga Voli Korea belum pernah menembus babak playoff lagi.

Red Sparks masih memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi musim semi di Korea karena mereka berada di peringkat ketiga dan unggul lebih dari tiga poin dari tim yang berada di peringkat empat.(SB)

You might also like