Musyawarah PGRI Di Taput Ditunda, Bontor Diduga Ingin memecah PGRI

PGRI

Silabuskepri.co.id | Taput – Musyawarah Daerah Luar biasa Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang rencanannya akan dilaksanakan di Kecamatan Siborong borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput),Sumatera Utara pada Sabtu (20/7/2024) besok di batalkan.

Pembatalan tersebut dikatakan oleh kadis Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara Bontor Hutasoit kepada sejumlah awak media diruang kerjanya Jumat (19/7/2024)

“Setelah saya berkoordinasi dengan crateker pengurus PGRI Sumatera Utara terkait dengan kegiatan besok untuk melaksanakan musyawarah PGRI Tapanuli Utara, dengan memperhatikan dinamika yang berkembang dan juga adanya beberapa hal seharusnya kita kerjakan sebelum kemusyawarah tersebut maka untuk sementara kita akan menunda untuk pelaksanaan acara PGRI besok,” ujar Bontor.

Alasan lain dikatakan Bontor, karena di dalam surat yang mereka terima dari pengurus PGRI dari Provinsi Sumut terdapat point yang menyatakan kepengurusan PGRI Taput sudah habis masa periode. Padahal periodesasi dari pengurus PGRI Taput berakhir tahun 2027.

Sebelumnya beredar kabar akan diadakannya musyawarah pergantian kepengurusan PGRI Taput, sehingga menimbulkan kericuhan dikalangan pengurus PGRI.

Drs. Alpa Simanjuntak Ketua PGRI Taput melalui sambungan Whassap mengungkapkan, sebelumnya Kepala sekolah SMP.N 1 Tarutung menginformasikan akan ada musyawarah pergantian pengurus PGRI Taput yang disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Taput Bontor Hutasoit.

Padahal menurut Alpa Simanjuntak, periodesasi kepengurusan PGRI Taput berakhir tahun 2027. Dan PGRI Taput aman dan tentram. Kondisi ini memunculkan asumsi Bontor Hutasoit ingin menyingkirkan orang/oknum yang tidak sepaham dengannya.

“Kenapa disaat sekarang Kadis Bontor Hutasoit memprakarsai pergantian pengurus PGRI Taput. Ada indikasi Bontor ingin memecah PGRI Taput menjadi dua kubu”jawab Alpa.

Alpa juga mengatakan, kalaupun ada rencana pergantian kepengurusan PGRI Taput seyogyanya dilaksanakan setelah Pilkada. Supaya tidak menimbulkan kericuhan ditengah tengah para guru
(Maju Simanungkalit)

You might also like