Perbedaan Pilihan Dalam Pesta Demokrasi Menguatkan Persatuan dan Kesatuan

Silabuskepri.co.id, Batam — Perbedaan dalam pilihan dalam pesta demokrasi hendaklah dijadikan keberkahan. Karena perbedaan itu akan menguatkan Bangsa Indonesia dalam Persatuan dan Kesatuan. Walaupun ada perbedaan, hal itu bukanlah suatu hambatan karena dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika semua akan saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya.

Hal ini disampaikan
Menko Polkam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Gubernur Kepri H Nurdin Basirun pada pembukaan Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 di Ballroom Golden Prawn 933, Bengkong Laut Kota Batam, Kamis (28/2/19).

Gubernur Nurdin mengatakan, Pemilu yang dilaksanakan dalam waktu dekat ini diharapkan mampu menunjukkan kepada negara luar bahwa Indonesia adalah bangsa yang santun dan menjunjung tinggi perbedaan. Pemilu harus dijadikan momentum untuk terus menjaga kekompakan dan kebersamaan agar pelaksanaan bisa berjalan dengan aman dan lancar

“Sampai saat ini, Provinsi Kepri dalam keadaan aman dan kondusif sehingga kegiatan level nasional maupun internasional bisa dilaksanakan di sini,” kata Nurdin.

Rakornas ini dihadiri para Gubernur dari Sumatera, antara lain Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Sumsel Herman Deru, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan Gubernur Jambi Fahrori Umar. Hadir juga Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Sabrar Fadillah, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Daniel.

Dari Kepri hadir juga Wakil Gubernur Isdianto, Ketua DPRD Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto, Kabinda Kepri Brigjen Pol RC Gumay, Danrem 033/WP Brigjen TNI Gabriel Lema, Kajati Kepri Edy Birton, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksma TNI Arsyad Abdullah, Sekdaprov H TS Arif Fadillah, Wakil Ketua III DPRD Kepri Amir Hakim dan Wali Kota Batam HM Rudi.

Menkopolkam Wiranto mengatakan koordinasi ini perlu dilaksanakan karena merupakan kerja bersama dan bukan sendiri-sendiri. Sehingga perlu disatukan persepsi agar pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan dengan aman, lancar dan tertib.

“Dalam pemilu harus kita jaga Persatuan dan Kesatuan sehingga kita tidak mudah terpecah belah,” kata Wiranto.

Wiranto pun menyampaikan pengalamannya bersama empat Presiden (Soeharto, Habibi, Gusdur, Joko Widodo) yang sudah memimpin Bangsa Indonesia. Dia selalu di lingkaran kepemimpinan tersebut. Wiranto mengatakan bahwa dengan kepemimpinan Joko Widodo yang membangun dari pinggiran mampu membangun Bangsa Indonesia

“Dengan membangun dari pinggiran/perbatasan, banyak hal yang sudah diamankan/perbaiki dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menginginkan Bangsa ini hancur seperti penyeludupan dan peredaran narkoba,” kata Wiranto.

Wiranto pun menyampaikan beberapa capaian bangsa yang diakui dunia luar. Menurut Wiranto, apa yang berlangsung sekarang ini sudah on the right track. Indonesia menjadi negara teraman nomor 9 di dunia. Selain itu Indonesia adalah tujuan investasi nomor 2 di dunia. Juga negara dengan kepercayaan publik ke pemerintah nomor satu di dunia.

“Tahun 2030 Indonesia diramal menjadi kekuatan ekonomi. Bahkan tahun 2045 Indonesia menjadi empat negara terkuat ekonominya di dunia. Itu ramalan orang, kalau kita bersatu dan ada kesinambungan pembangunan,” kata Wiranto.

Wiranto menambahkan bahwa Indonesia harus selalu aman dan tertib. Karena itu dia mengingatkan agar jangan coba-coba ada yang akan mengganggu jalannya pesta demokrasi April ini.

“Jangan coba-coba mengganggu Pemilu. Akan kita hadapi. TNI-Polri siap menghadapi pengganggunya,” kata Wiranto sambil menambahkan bahwa yang mengganggu pemilu itu adalah orang yang tak waras.

Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pengganggu demokrasi harus dilawan. Racun demokrasi dan virus-virus demokrasi harus dimusnahkan. (Hms*)

You might also like