Silabuskepri.co.id | Lingga – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga Yulizar melakukan kunjungan sirahturahmi dan untuk mengetahui kondisi para guru-guru yang tergabung di Gugus Merpati, Sabtu (14/9/2024) bertempat di SD 004 Dusun 1 Nyakar Desa Bakong Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Para guru yang tergabung dalam Gugus Merpati itu yakni Guru Sekolah Dasar di Desa Langkap, Desa Tanjung Irat, Ddusun Setawar, Desa Bakong, dan Guru SMP Negeri 002 Bakong menyambut hangat kedatangan Plt Kadisdikpora Lingga tersebut. Mereka menyampaikan kendala yang mereka hadapi kepada Kadisdikpora Lingga
Dalam kesempatan tersebut, (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga Yulizar mengatakan bahwa ia menyadari tantangan dan kondisi Guru yang mengajar di daerah terluar, mereka menghadapi banyak persoalan-persoalan.
“Banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana Rumah Dinas guru, jikapun ada tapi tidak layak huni. Selain itu, ada juga guru yang mengeluh dengan tingginya biaya transportasi ke sekolah. Untuk itu, kita akan menampug apa yang menjadi keluhan para guru dan mudah mudahan dapat dirialisasikan. Sekolah yang belum memiliki rumah Guru akan kita upayakan, begitu juga dengan Perumahan Dinas Guru yang sudah ada tapi tidak layak lagi di huni, atap bocor, pintu dan daun jendela yang rusak akan diupayakan perbaikannya,”ujarnya
Perhatian kepada guru-guru, sambung Yulizar, harus dilakukan agar para guru dapat meakukan tugasnya scara maksimal. Jika keadaan rumah yang mereka tempati rusak, sudah barang tentu proses belajar mengajar jadi tidak maksimal, datang ke sekolah telat waktu (terlambat) karena sarana perumahan yang rusak.
“Fasilitas yang memadai tentunya akan mendorong para Guru untuk tinggal menetap di lngkungan sekolah, dan apabila guru tinggal di Lingkungan Sekolah maka ada banyak manfaat nya seperti menjaga sekolah dan melaksanakan tugas dengan maksimal, tepat Waktu dan mereka bisa mengirit Bisaya transportasi,” cetus Kadis Yulizar
Terkait tunjangan Khusus Guru (TKG), Tunjangan Guru Daerah Terpencil (Tucil), Tambah Yulizar, itu sulit untuk direalisasikan karena pada saat ini hampir tidak ada lagi desa dijuluki Desa tertinggal atau terpencil, karena sarana desa saat ini sudah memadai, para guru yang ditugaskan sudah tidak lagi mendapatkan julukan mengajar di daerah terpencil atau desa tertinggal. Akibatnya hak-hak guru yang mestinya mendapat Anggaran Pusat kini Hilang.
“Jika saja dapat diusahakan kita usahakan kriterianya di lihat dari Desa nya bukan dari keadaan situasi sekolah yang semestinya,” tutup Yulizar.