TIMIKA, silabuskepri.ci.id — Sekelompok oknum anggota Polres Mimika melakukan pengeroyokan terhadap seorang wartawan okezone di Timika atas nama Saldi Hermanto pada Sabtu (11/11) sekitar pukul 22.50 WIT.
Akibat pengeroyokan itu, wajah Saldi tampak pecah di bagian kiri. Bagian lain wajahnya tampak bengkak dan lebam. Pengakuan Saldi, ia juga mengalami sakit pada bagian rusuk kanannya.
“Saya dikeroyok sekitar enam sampai delapan orang di Pos Terpadu. Sampai di Polres, saya kembali dipukuli oleh anggota Brimob di pos penjagaan,” cerita Saldi kepada wartawan di SPKT Polres Mimika.
Kasus tersebut diduga bermula dari kegiatan pasar malam di Lapangan Indah. Saat itu sempat terjadi kericuhan. Saldi yang saat itu bersama anaknya di lapangan mengkritik aparat melalui status facebooknya.
Diduga kuat, kritik tersebut dianggap oleh aparat kepolisian dalam hal ini Satuan Sabhara Polres Mimika sebagai pelecehan. Aparat Sabhara Polres Mimika lalu menciduk Saldi yang sedang nongkrong di depan Satlantas Polres Mimika untuk dibawa ke Pos Terpadu di Jalan Budi Utomo.
Pemimpin redaksi salah satu media di Timika, Fidel kepada wartawan mengutuk tindak pengroyokan tersebut. Menurutnya, tindakan oknum sekelompok polisi tersebut tidak mencerminkan tugas sebagai aparat penegakan hukum.
“Yang lakukan penembakan di Tembagapura saja tidak dibikin begitu, malah diajak negosiasi. Apa yang dialami Saldi tidak manusiawi, teman-teman bisa menyaksikan sendiri. Harusnya mengedepankan penegakan hukum, bukan penganiayaan,” kritik Fidel.
Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Vox Dei Paron Helan SIK mengakui peristiwa pengeroyokan tersebut. Personel polisi yang terlibat, menurutnya segera diperiksa oleh provost.
“Yang jelas dari kepolisian, Polres Mimika memohon maaf terkait adanya kejadian malam ini,” katanya.
(Mrs/Papualinknews)