Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis

Silabuskepri.co.id | Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong optimalisasi aset dan unit usaha di bawah koordinasi Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Fasilitas, dan Lingkungan. Upaya ini merupakan bagian dari strategi Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, dalam meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) melalui pemanfaatan aset negara secara optimal.

Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Badan Usaha SPAM, Fasilitas, dan Lingkungan menggelar kegiatan Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis dalam rangka peningkatan PNBP unit usaha Fasilitas dan Lingkungan (HGAT), Jumat (11/7/2025).

“Terima kasih kepada seluruh tim yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Semoga konsinyering ini menghasilkan rekomendasi yang aplikatif dan berdampak nyata ke depannya,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait.

Ariastuty juga menyampaikan bahwa sektor agribisnis memiliki potensi besar dalam mendukung penerimaan negara. Jika dikelola secara modern, produktif, dan berkelanjutan dengan pendekatan hijau dan inovatif, maka sektor ini akan menciptakan nilai tambah serta mendukung ketahanan lingkungan.

“Melalui konsinyering ini, saya berharap dapat lahir rumusan kebijakan strategis dan langkah teknis yang terukur,” tuturnya.

Saat ini, total luasan wilayah kerja agribisnis BP Batam mencapai 112,7 hektare yang terbagi ke dalam tiga zona:

  • Zona I: Dihuni oleh 26 penyewa lahan, mayoritas petani tanaman hias. Ke depan, akan dilakukan pendataan ulang dan sosialisasi terkait kewajiban pembayaran sewa pemanfaatan aset sesuai Peraturan Kepala (Perka) BP Batam.
  • Zona II: Meliputi area kegiatan peternakan, pertanian, bangunan milik pemerintah/instansi, rumah dinas, dan sarana prasarana lainnya. Zona ini juga akan menjalani pendataan ulang atas perjanjian yang ada dan sosialisasi untuk tertib administrasi.
  • Zona III: Awalnya direncanakan untuk pembangunan Masjid Mohammed bin Salman (MBS), namun dibatalkan. Lokasi ini akan dialihfungsikan menjadi kawasan pertanian dan peternakan terpadu yang berpotensi meningkatkan pendapatan hingga Rp6,4 miliar per tahun.

“Untuk memaksimalkan potensi pendapatan dari kawasan agribisnis ini, perlu dilakukan pendataan ulang, monitoring dan evaluasi terhadap perjanjian-perjanjian yang ada, pemberian surat peringatan, hingga proses pembatalan dan penertiban jika diperlukan,” jelas Direktur Badan Usaha SPAM, Fasilitas, dan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana.

Kegiatan konsinyering ini turut diikuti oleh para pejabat dan staf di lingkungan BP Batam, serta menghadirkan narasumber dari Konsultan Manajemen Pertanian, Wishnu Dewahjana, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis.

fin4d» Situs Toto Online Terpercaya No 1 Di Indonesia 2025

You might also like