Silabuskepri.co.id, Lingga — Bupati Lingga H Alias Wello bersama SKPD Lingga menggelar rapat sekaligus berkoordinasi terkait banyaknya keluhan dan laporan masayarakat terkait distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lingga. Kamis (26/9/2019).
Dalam rapat tersebut, Alias Wello mengungkapkan sejumlah potensi fakta penyelewengan peredaran BBM hingga milyaran rupiah.
Banyak penyebab terjadinya kelangkaan. Diantaranya adanya margin harga yang sangat jauh, tera yang tidak fair, serta adanya penyusutan 10 hingga 20 persen pada pelaksanaannya.
Ditambah dengan adanya oknum-oknum nakal yang ikut bermain dalam masalah ini, sesuai dengan penjelasan dari beberapa Camat yang hadir pada saat rapat tersebut. Sehingga membuat masalah kelangkaan minyak di Kabupaten Lingga sudah semakin kompleks.
Persoalan BBM di Kabupaten Lingga sudah berlangsung lama, persoalan tersebut dinilai perlu perhatian khusus Pemerintah Daerah, karena menyangkut kebutuhan dan hanjat hidup orang.
“Kita sebagai bagian dari Pemerintahan harus hadir dan harus mencari solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM yang kerap terjadi di masyarakat,” kata Alias Wello.
Alias Wello menegaskan, permasalahan kelangkaan BBM dikarenakan kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang bertanggungjawab menerbitkan rekomendasi BBM.
“Selama ini kita hanya menerbitkan rekom saja tanpa mengawasinya, ujung-ujungnya dampaknya kembali kepada kita sendiri. Inilah yang harus kita evaluasi untuk kedepannya,” pungkas Wello.
Alias Wello mengancam akan mencabut izin pengusaha SPBU/Kios yang tidak SOP menyalurkan BBM.
“Saya meminta kepada pihak terkait segera berkoordinasi dan membentuk tim khusus menindak para SPBU/Kios yang bermain. Jika saat tim verifikasi turun kelapangan kedapatan curang, maka segera cabut izinnya,” tegas Wello.
Alias Wello memerintahkan Camat melakukan pemetaan kebutuhan bagi masayarakat.
“Saya minta Camat melakukan pemetaan sesuai besaran kebutuhan masyarakat, juga mengecek dimana kelebihan dan kekurangan kuota. Dimana menumpuk minyak selama ini,” katanya dengan tegas.
Editor : Redaksi
Reporter : Juhari