SILABUSKEPRI.CO.ID, SRILANKA –Ledakan Bom mengerikan mengusik ketenangan hari Minggu Paskah. Pemboman yang mengerikan ini menewaskan 290 orang dan melukai sedikitnya 450 orang di gereja dan hotel di Sri Lanka.
Meskipun tidak jelas siapa yang bertanggung jawab di balik delapan ledakan itu, telah memaksa dan mengusik ketenangan negara berpenduduk 21 juta jiwa ini,” kata Manisha Gunasekera, komisaris tinggi Sri Lanka di Inggris.
Dikatakannya, sebelum peristiwa peledakan bom di Gereja dan Hotel itu, Sebuah pesan intelijen mengungkapkan adanya kemungkinan serangan teror mematikan itu, telah beredar 10 hari sebelumnya, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah tindakan pencegahan dapat dilakukan.
“Tindakan serius perlu diambil mengapa peringatan ini diabaikan,” Menteri Telekomunikasi Sri Lanka, Harin Fernando, mentweet bersama dengan foto memo itu. Dokumen yang berjudul “Informasi tentang rwncana dugaan serangan,” bertanggal 11 April dan ditandatangani oleh Wakil Inspektur Jenderal Polisi, Priyalal Dissanayake.
Ledakan bom tersebut telah meledakkan atap gereja dan jendela hotel, yang menewaskan jamaah dan tamu hotel. Gambar dan rekaman menunjukkan bangku berlumuran darah, pecahan kaca, dan gumpalan asap.
“Anda dapat melihat potongan-potongan daging dilemparkan ke seluruh dinding dan di tempat suci dan bahkan di luar gereja,” kata Pastor Edmond Tillekeratne, direktur komunikasi sosial untuk Keuskupan Agung Kolombo, kepada CNN dari Gereja St. Sebastian, salah satu tempat ledakan.
Dia memperkirakan bahwa lebih dari seribu orang telah datang ke gereja untuk Minggu Paskah “karena ini adalah hari yang istimewa.” Banyak yang datang dari desa yang jauh, katanya.
Ini adalah serangan terhadap seluruh Sri Lanka karena Sri Lanka adalah negara multi-etnis, multi-agama dan multi-budaya, dan seluruh negara berkumpul bersama dalam perayaan hari Minggu Paskah, “kata Gunasekera.
Kekerasan itu menusuk satu dekade perdamaian relatif di negara itu setelah berakhirnya perang saudara pada tahun 2009 – di mana serangan biasa terjadi selama perjuangan 25 tahun.
Sejak itu, Sri Lanka telah berubah menjadi tujuan wisata populer, memenangkan gelar tempat terbaik di dunia untuk dikunjungi pada tahun 2019 dari penerbit panduan perjalanan Lonely Planet.
Kepolisian Srilangka mengatakan bahwa para korban meninggal sudah berhasil di identifikasi, sementara korban luka luka masih dalam penanganan tim medis di Rumah Sakit.
(Sumber : CNNWorld)