Warga RT 002 RW 003 Korban Pencemaran Limbah B3 Seruduk Kantor DKH Karimun

Karimun, Silabuskepri.co.id — Warga RT 002 RW 003 Jalan X Mutiara Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun korban Pencemaran Limbah B3 kembali mendatangi kantor Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Karimun, Kamis (15/11/18)

Kedatangan para warga RT 002 RW 003 ini di kantor Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karimun guna menuntut keadilan bagi warga korban pencemaran Limbah B3 yang kerap terjadi, Sumur sumber air milik warga tercemar oleh limbah B3, kiriman air hujan yang mengalir dari kawasan penampungan limbah milik PT Mitra Jaya Nusantara.

“warga saat ini kesulitan mendapatkan air, karena sumur sumber air tercemar limah akibat kieiman air hujan yang meluap hinggu menggenangi rumah warga dan sumur sumber air kami,” ujar Dian Bangun Sari Kepada silabus kepri.co.id saat melakukan aksi tuntutan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup.

Lanjut Dian, kami mendesak DLH agar segera menuntaskan persoalan yang terjadi, Perusahaan Penampungan limbah (PT Mitra Jaya Nusantara) telah mencemari sumber air kami, Ini bisa berakibat fatal bagi warga jika mengkonsumsi sumber air yang tercemar limbah B3 milik PT MJN.

Bahkan, Kata Dian, saat ini perusahaan PT Mitra Jaya Nusantara juga sedang melakukan perluasan lahan gudang limbah, bahkan perusahan penampungan limbah B3 ini juga membuat draenase di sekitar rumah warga, sehingga apabila hujan turun, debit hujan dari gudang penampungan limbah B3 itu langsung ke pemukiman warga dan menyebabkan banjir hingga menggenangi rumah warga dan sumur sumber air kami.

” Saat air hujan meluap rumah rumah warga ikut terendam. Bahkan air hujan yang berasal dari tempat penampungan limbah B3 itu masuk kedalam sumur warga sehingga sumber air kami tercemar, ” katanya

Terkait lahan yang ditempati PT MJN , Dian mengatakan bahwa pihak kelurahan sepertinya menutup nutupi lahan yang diperjual belikan ke PT MJN.

” Sebelumnya, saya sudah mencoba tanyakan kepada pihak kelurahan terkait jual beli lahan tersebut, tapi tidak bisa memberi penjelasan dan mereka terkesan tertutup.” Kata Dian

Terkait pembangunan draenase, kata Dian, kami warga tidak anti pada pembangunan, namun jika pembangunan itu menimbulkan keresahaan warga, itu juga tidak baik, yang semestinya pembangunan harus jadi solusi bagi suatu problem di tengah masyarakat.

Sementara itu, Manager PT. Mitra Jaya Nusantara juga berlaku tertutup bagi warga, bahkan dia telah membohongi seluruh warga.

“Kami merasa dibohonginya, dia berjanji untuk bertemu dengan warga namun sampai saat itu menejer PT MJN ini belum menampakkan batang hidungnya.” ujarnya Kesal. (James Nababan)

You might also like