LINGGA-Silabuskepri.co.id, Aktifitas penambangan timah diwilayah desa Maroktua, Kecamatan Singkep Barat telah meresakan warga nelayan sekitarnya, Pasalnya, Akibat limbah penambangan timah itu menggangu biota laut yang merupakan tempat para nelayan untuk mencari ikan.
Kegiatan tambang yang duduga tidak mengantongi izin itu telah berlangsung cukup lama, sehingga limbah penambangan menyebar hingga pesisir kecamatan Singkep Selatan khususnya di wilayah Dusun II Remik Desa Marok Tua Kecil.
“Limbah tambang telah mencemari wilayah dimana para nelayan mencari ikan dan udang, sebagai mata pencaharian kami, Jika, dulunya kami mudah mencari ikan, Sekarang nelayan kesulitan mencari ikan akibat gangguan limbah penambang timah,”Ujar Joy Kepada Awak media ini, Kamis (9/3/17) di dusun Remik Desa Marok Tua Kecil
Lebih jauh Joy mengarakan akibat limbah tambang timah itu, Masyarakat nelayan sulit untuk menyambung hidup. Limbah penambangan yang terus menerus mengalir kesungai bahkan sampai kemuara sungai tempat nelayan biasa menangkap ikan.
“Tampaknya, para penambang tidak memikirkan dampak buruk pencemaran lingkungan, khususnya perairan sungai dimana kami para nelayan mengais rezeki,”Ujarnya
Saat ini, nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan, kini terancam tak bisa menghidupi keluarganya, karena ulah oknum pengusaha tambang yang hanya memimikirkan perutnya semata.
“Warna air yang tadinya jernih, sekarang akibat limbah tambang timah itu warna air sungai berubah menjadi keruh pekat dan berlumpur.
Hal senada disampaikan warga lainnya mengatakan bahwa sebelum ada aktivitas tambang timah di daerahnya, air sungai jernih dan menjadi tempat ikan untuk bermain,
“Para penambang timah liar itu, menggunakan mesin penghisap, lumpur sisa hisapan mesin tambang mengalir kesungai hingga memperekeruh seluruh sungai dan berlumpur. Hal itu, menyebabkan ikan ikan sulit berkembang biak.
Dia memperkirakan kedepan ikan di sekitar sungai dan pesisir muara akan terancam punah. Warga sangat kawatir jika hal ini dibiarkan.
“Para nelayan akan sulit untuk menyambung hidupnya, karena mata pencaharian nelayan terganggu akibat aktivitas tambang liar itu.”Ujarnya
Para nelayan menyayangkan kejadian yang mereka alami, karena perangkat desa maupun kecamatan ataupun pemerintah Kabupaten Lingga terkesan tak peduli dengan permasalahan yang mereka hadapi.
Camat, Ricky saat dihubungi lewat selularnya menampik bahwa kegiatan tambang timah tersebut tanpa sepengetahuannya.
“Yah, sama sekali tidak mengetahui kegiatan tambang timah itu,”Katanya
Hal yang sama juga disampaikan Kades Maroktua Nurdin, ia mengatakan tidak mengetahui kegiatan tambang timah di desanya.
“nanti , saya akan kelokasi tambang,” Ujarnya saat dihubungi awak media ini (su)